Mohon tunggu...
Farha Sabila Adzkia
Farha Sabila Adzkia Mohon Tunggu... Freelancer - Hello Everyone!

Keep healthy and love yourself^__^

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Inilah yang Menyebabkan Remaja Suka Rokok!

25 Januari 2020   23:45 Diperbarui: 25 Januari 2020   23:43 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perilaku merokok dilihat dari berbagai sudut pandang sangat merugikan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Sebatang rokok mengandung 4000 jenis zat kimia yang 60 zat diantaranya bersifat karsinogenik dan adiktif. Merokok merupakan faktor risiko utama penyakit paru obstruktif kronik dan meningkatkan risiko aterosklerosis. 

Perilaku merokok merupakan perilaku yang berbahaya bagi kesehatan, tetapi masih banyak orang yang melakukannya, bahkan orang mulai merokok ketika dia masih remaja.

Masa remaja merupakan masa rentan dimana mereka mengalami transisi dari masa anak-anak menuju dewasa. Kesehatan remaja merupakan hal penting yang harus diperhatikan karena perilaku yang mempunyai risiko pada umumnya dimulai pada masa remaja, dan masalah kesehatan mental cenderung muncul. Selain itu, remaja dapat mengalami tekanan baru dengan mengembangkan kebiasaan berbahaya dan melakukan hal yang memiliki resiko negatif seperti merokok.

Hasil riskesdas pada tahun 2007, 2010, dan 2013 menunjukkan bahwa usia merokok pertama kali paling tinggi adalah pada kelompok umur 15-19 tahun. 

Perilaku merokok merupakan hal yang negatif karena dapat  menimbulkan beban kesehatan sosial, ekonomi, dan lingkungan tidak hanya bagi pengguna dan orang lain yang tidak merokok. 

Dilihat dari sisi kesehatan, pengaruh bahan-bahan kimia yang dikandung rokok seperti nikotin, CO (Karbonmonoksida) dan tar akan memacu kerja dari susuna syaraf simpatis sehingga mengakibatkan tekanan darah meningkat dan detak jantung bertambah cepat. Oleh sebab itu, saat ini banyak kasus remaja yang sudah terdeteksi terkena penyakit tidak menular (PTM).

Saat ini merokok merupakan gaya hidup yang trendy sehingga membuat para pengguna tidak memperhatikan kembali efek negatif dari rokok tersebut. Remaja mulai merokok berkaitan dengan adanya krisis aspek psikososial yang dialami pada masa perkembangannya yaitu masa ketika mereka sedang mencari jati dirinya. 

Dalam masa remaja ini, sering dilukiskan sebagai masa badai dan topan karena ketidaksesuaian antara perkembangan fisik yang sudah matang dan belum diimbangi oleh perkembangan psikis dan sosial. Upaya-upaya untuk menemukan jati diri tersebut, tidak semua dapat berjalan sesuai dengan harapan masyarakat. 

Seperti yang dikatakan oleh Brigham (1991) bahwa perilaku merokok bagi remaja merupakan perilaku simbolisasi. Simbol dari kematangan, kekuatan, kepemimpinan, dan daya tarik terhadap lawan jenis. Simbol ini biasa disebut maskulinitas.

Menurut Azalia Imani Bastonus dan Sri Widowati Herieningsih, berasal dari Universitas Diponegoro Semarang (2017). Dalam Jurnal berjudul "Hubungan Antara Terpaan Iklan Rokok Dan Persepsi Maskulinitas Pada Perokok Dengan Perilaku Merokok Remaja Laki-Laki". 

Persepsi maskulinitas menjadi salah satu indikasi anak remaja laki-laki untuk merokok. Remaja beranggapan bahwa dengan merokok mereka mempunyai identitas pria yang sesungguhnya, mereka menjadi sosok maskulin yang bersifat agresif, independen, macho dan memiliki mental yang teguh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun