Mohon tunggu...
Muhammad FarellHwardaya
Muhammad FarellHwardaya Mohon Tunggu... Dokter - STUDENT

FKUI 19

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Isu Dokter: Kloning

19 Agustus 2019   20:16 Diperbarui: 19 Agustus 2019   21:26 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Isu Dokter Kloning

Pada zaman ini, perkembangan dalam  ilmu pengetahuan melaju cepat karena diiringi oleh perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi memberikan kita akses menuju ranah baru dalam ilmu pengetahuan sehingga kita dapat menemukan inovasi-inovasi baru untuk mempermudah kehidupan sehari-hari kita. 

Namun, tidak semua inovasi disambut dengan respon yang baik oleh masyarakat. Tidak sedikit inovasi-inovasi baru yang dirasa menyinggung nilai-nilai sosial, budaya, etika, dan kepercayaan agama masyarakat. 

Salah satu dari inovasi tersebut adalah suatu inovasi yang bernaung di bawah biomolekul dan bioteknologi yang masih dalam pengembangan yaitu bernama kloning. 

Menurut definisi, "kloning adalah penggandaan makhluk hidup menjadi lebih banyak, baik dengan memindahkan inti sel tubuh ke dalam indung telur pada tahap sebelum terjadi pemisahan sel-sel bagian tubuh".2 

Pada tahun 1996 dunia sains dan teknologi telah berhasil melampaui batas dan sukses melakukan kloning pada suatu mamalia domba dengan cara melakukan kloning pada kelenjar mamma yang dilakukan melalui transfer somatic nucleus cell.1 Percobaan terkahir dalam transfer sel nukleus somatik dilakukan pada spesies primata bernama Macaca Fascicularis yang berhasil dilakukan pada tahun 2018.4 

Dari beberapa percobaan kloning tersebut, ilmuan mulai membuat hipotesis dan terhadap percobaan kloning manusia, di sinilah akar permasalahan dari debat kloning.  

Kloning pada manusia termasuk pada kloning organsime, namun kloning pada manusia sendiri merupakan kloning paling kompleks dan dapat terbagi menjadi reproduktif dan terapeutik.1 

Dengan terapeutik adalah kloning yang digunakan dalam pengobatan dan penelitian yang dapat berupa penggantian suatu orga atau bagian tubuh yang mengalami kerusakan.1 Sedangkan reproduktif adalah membentuk klon manusia atau individu baru.1

Menurut para ilmuan, kloning merupakan hal yang mempunyai banyak manfaat dan akan memiliki dampak yang besar pada kemanusiaan. 

Menurut penelitian di Amerika, karena rendahnya perhatian media terhadap isu kloning atau riset mengenai stem cell, masyarakat tidak patut disalahkan jika wawasan di antara masyarakat masih rendah.8 Walaupun begitu, pada survey yang diadakan pada Agustus 2001, pengetahuan masyarakat Amerika masih tergolong rendah.8  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun