Mohon tunggu...
Farah Sabila Firdausi
Farah Sabila Firdausi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Still learning and accepting criticism and suggestions

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pergeseran Fungsi Keris di Kota Keris Sumenep

31 Desember 2021   00:40 Diperbarui: 31 Desember 2021   00:55 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejarah keris terbagi dalam tiga masa yaitu sebelum pra islam, islam, dan pasca Islam. Dari masa ke masa keris memiliki perubahan fungsi. Pada masa pra Islam atau sebelum datangnya Islam sampai sekitar sebelum runtuhnya Kerajaan Majapahit, keris memiliki fungsi sebagai alat pemujaan dan senjata. 

Sementara pada masa Islam, keris digunakan sebagai media komunikasi untuk menyampaikan nasehat. Pada masa modern, keris merupakan barang antik, tidak lagi digunakan sebagai senjata, dan banyak diburu oleh para kolektor barang antik. Selain itu, keris juga sebagai aksesori pakaian adat dan ada juga yang menggunakan sebagai jimat dan pegangan diri. 

Dari segi bentuk keris tetap sebagai artefak yang memiliki bentuk yang sama, namun memiliki fungsi serta makna yang berbeda. Keris merupakan warisan budaya paling unik di Asia Tenggara yang memiliki sejarah, karakteristik, serta nilai mistisnya yang menarik orang-orang di dunia.

Keris ialah benda pusaka yang memiliki nilai estetika tinggi, memiliki nilai spiritual, memiliki nilai mistik, dan memiliki nilai ekonomi. Keris yang diyakini memiliki kekuatan mistis menyebabkan sampai saat ini masih ada tradisi-tradisi yang dilakukan oleh para kolektor keris seperti perayaan sekaten, ritual mubeng beteng, dan lain sebagainya. 

Para kolektor keris juga harus melakukan pembersihan rutin untuk mempertahankan daya tahan dan kemurniannya. Karena keris tetap terbuat dari benda logam yang dapat rusak karena proses oksidasi alami. Untuk proses pembersihannya juga harus dilakukan dengan hati-hati. 

Berdasarkan tahun pembuatannya, dibedakan menjadi keris non kamardikan dan keris kamardikan. Keris non-kamardikan ialah keris yang dibuat sebelum negara Indonesia merdeka, sedangkan keris kamardikan ialah keris yang ada setelah kemerdekaan yang rata-rata memiliki bentuk dan tampilan lebih eksotis.


Jadi keris pada zaman dulu dan masa sekarang mengalami pergeseran fungsi. Pada zaman dulu keris merupakan benda pusaka yang digunakan sebagai senjata, lambang status sosial dan kelengkapan berbusana. Sementara pada masa sekarang, fungsi keris sebagai benda pusaka yang diyakini memiliki tuah, benda kesenian, benda koleksi, dan aksesori busana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun