Mohon tunggu...
Farah Sabila Firdausi
Farah Sabila Firdausi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Still learning and accepting criticism and suggestions

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pergeseran Fungsi Keris di Kota Keris Sumenep

31 Desember 2021   00:40 Diperbarui: 31 Desember 2021   00:55 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia dikenal mempunyai banyak warisan budaya, peninggalan-peninggalan kerajaan Indonesia beberapa masih terlestari dan dijaga sampai sekarang. Indonesia terdiri dari banyak  kerajaan pada saat itu mulai dari kerajaan  Hindu-Budha hingga kerajaan Islam. 

Warisan budaya  Indonesia yang terkenal salah satunya yaitu keris. Keris pada masa kerjaan digunakan sebagai senjata yang biasa digunakan oleh patih atau raja, oleh karena itu keris  dianggap sebagai barang yang istimewa.  

Keris sudah ditetapkan oleh UNESCO pada tanggal 25 November 2005 sebagai warisan budaya Indonesia. UNESCO menyebutnya “a Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity” yang berarti karya agung lisan tak benda warisan kemanusiaan. Seharusnya Indonesia memperkenalkan dan menginformasikan keris kepada  masyarakat dunia. 

Namun sayangnya, informasi sejarah tentang keris ini sangat minim dan masih membutuhkan studi yang lebih mendalam. Selain itu, keris juga kurang eksis dan kurang mendapat perhatian dari masyarakat khususnya para generasi muda.

Keris diperkirakan pertama kali ada di tanah Jawa pada 230 M sebagai sarana sistem pertahanan Kerajaan Medang Kamulan yang terletak di Gunung Lawu pada masa pemerintahan Buddha Mahadewa. Keris dapat ditemukan di seluruh kepulauan Nusantara, khususnya di Pulau Jawa. 

Di Pulau Jawa  keris sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Pada setiap wilayah, keris memiliki kekhasan sendiri dari sejarah, makna, fungsi, karakteristik, dan cara pembuatannya.  Salah satu wilayah di Jawa yang masih melestarikan keris yaitu Pulau Madura. Salah satu daerah yang terkenal dengan budaya kerisnya yaitu Kota Sumenep.

Sumenep merupakan kota yang terletak di paling ujung timur Madura. Sumenep menyimpan banyak cerita sejarah, peninggalan sejarah, tempat bersejarah, serta beberapa kekayaan yang ada di dalamnya.  Salah satu kekayaan yang dimiliki oleh Kota Sumenep yaitu keris. Sumenep memiliki empu keris atau pengrajin pusaka yang paling banyak diantara daerah lainnya.  

Sebab itu, Kota Sumenep dinobatkan sebagai Kota Keris pada 9 November 2014, deklarasi ini dilakukan oleh Bupati Sumenep yaitu Bapak K.H  Busyro Karim bersama dengan berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). 

Di Kota Sumenep terdapat replika keris yang terletak di pintu gerbang pada tulisan “Selamat Datang di Kota Keris”. Hal ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sumenep dan Madura pada umumnya, seharusnya warisan budaya ini lebih dilestarikan dan dikembangkan oleh para generasi penerus agar kebudayaan ini tidak pernah mati. 

Namun, minimnya literasi dan sumber pengetahuan tentang keris di Sumenep membuat para generasi penerus kekurangan media yang dapat dijadikan sebagai panduan dalam belajar tentang keris. 

Tetapi saat ini orang-orang khususnya generasi penerus mulai sadar dan tertarik untuk belajar tentang keris dan mengoleksinya. Hal ini menjadi nilai positif agar warisan budaya keris tetap dilestarikan. Dalam budaya patriarki keris identik dengan seorang laki-laki, padahal wanita juga ada yang menjadi pengrajin keris. Keris bagi laki-laki dianggap sebagai simbol kewibawaan dan kehormatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun