"Selain untuk sayuran, katuk memiliki banyak manfaat seperti melancarkan ASI, antidiabetes, antiinflamasi, flu, obat luka, mengatasi anemia dan antioksidan," kata Putra saat ditemui di kebun katuk miliknya.Â
Proses penanaman katuk dapat dilakukan dengan cara memotong ruas batang lalu di tanam di dalam polybag. Katuk dipanen dengan cara memotongnya, tetapi harus dengan cara yang benar agar tidak rontok.
Katuk yang sudah dipanen kemudian diikat kecil-kecil dan didistribusikan ke pasar-pasar tradisional. Katuk dijual dengan harga Rp.6000 per kilogram, dan katuk kering dijual dengan harga tertinggi mencapai Rp.60.000 per kilogram.
Merawat katuk tidak jauh berbeda dengan merawat komoditas pertanian lainnya, seperti pemupukan, penyiraman, dan pemberantasan hama. Bertani memang sangat tergantung pada cuaca.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI