Mohon tunggu...
Nature

Leuwiliang dengan Berbagai Potensi Pertaniannya

4 Maret 2019   18:46 Diperbarui: 16 Maret 2019   21:52 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Hasil panen manggis Cengal - dokpri

Cengal, Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang Bogor dikenal dengan penghasil buah manggis. Lahan seluas 250 hektar itu ditanami oleh ribuan pohon manggis.

Kebun manggis Cengal ini sudah ada sejak lama. Masyarakat setempat sangat memanfaatkan adanya kebun manggis ini, selain manggis lahan yang lain ditanami oleh durian yang kualitasnya tak kalah saing.

Jawa Barat merupakan penghasil komoditas ekspor manggis yang bisa dibilang cukup menjajikan, dan Cengal adalah salah satunya di Kabupaten Bogor. Manggis dari Cengal ini telah menembus pasar internasional seperti Thailand.

"Memang yang membedakan manggis Cengal sehingga tembus pasar Thailand adalah karena rasanya, buahnya bersih dan warnanya cerah," kata Ija salah satu pekerja di kebun buah manggis Cengal. Ia bekerja sebagai pemetik manggis di kebun Cengal ini.

Saat panen, satu pohon manggis kecil dapat menghasilkan 20 kilogram manggis, sedangkan satu pohon manggis dengan ukuran besar dapat mencapai 1 kwintal manggis. Pemetikan manggis dilakukan dengan tradisional, dengan memetik menggunakan alat bantu seperti galah.

Kebun manggis di Cengal ini sangat dijaga dan dirawat oleh pemiliknya dan dibantu oleh warga setempat. Kebun manggis ini pun menjadi wadah untuk warga setempat bekerja.

Leuwiliang pun memiliki kebun jeruk limau yang cukup besar seluas 2 hektar, tepatnya di Desa Karehkel ada 2000 lebih pohon jeruk limau. Kebun jeruk limau ini ada sejak tiga tahun lalu, tepatnya pada tahun 2015.

Alasan Ubaidi memilih bertani jeruk limau dikarenakan petani jeruk limau masih kurang, sedangkan kebutuhan limau sangat banyak. Jeruk limau sangat dibutuhkan oleh pedagang kaki lima yang menjual makanan.

Ia membeli bibit jeruk limau dari Majalengka, Jawa Barat. Kebun jeruk limau milik Ubaidi ini adalah kebun jeruk limau terbesar di Kabupaten Bogor.

Harga jeruk limau fluktuatif, saat tinggi harga jeruk limau dapat mencapai Rp.30.000 per kilogram. Ia biasanya memasarkan limau ke pasar induk Jakarta, setiap panen dapat mencapai 4 kwintal dan ia mengungkapkan bahwa bertani limau sangat menguntungkan.

Gambar 2. Kebun jeruk limau Karehkel
Gambar 2. Kebun jeruk limau Karehkel
Tidak jauh dari kebun jeruk limau, di Desa Karehkel terdapat pula kebun katuk. Kebun katuk seluas 1 hektar ini milik Putra. Katuk dapat dipanen setelah 8 bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun