Mohon tunggu...
Faradilla Witha Fernanda
Faradilla Witha Fernanda Mohon Tunggu... Penulis - Sabar itu susah, makanya hadiahnya surga. Kalo mudah, hadiahnya kipas angin.

Penyuka sejarah, khususnya zaman kuno. Dulu bercita cita jadi arkeolog, sekarang Ibu Rumah Tangga, berkarya di rumah :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Apa Asyiknya Menyusuri Sungai Martapura?

14 Agustus 2017   20:29 Diperbarui: 15 Agustus 2017   06:32 1318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
P. S : gambar saya ambil dari tribunnews. Com. Saya tidak insert pict dari kamera karena belum saya compress size nya,hehe.

Apa yang ada di benakmu kalau ditawari wisata susur sungai? Tertarikkah? Saya yakin anda sebagian besar akan menjawab "Ya" kalau sungainya  bersih dan cantik,seperti di Venezia, Seine, atau yang berada di kota-kota cantik lainnya di dunia. Tapi kalau wisata susur sungai di Banjarmasin? Apa anda tertarik? 

Jujur, kalau saya menjawab, saya tidak tertarik. Hehe. Bukan atas keinginan saya ikut wisata susur sungai yang murah meriah saat liburan lebaran di Banjarmasin. Kami sekeluarga yang sedang jalan-jalan di Banjarmasin saat libur lebaran, memutuskan pergi ke siring sungai Martapura karena tempat itu belum pernah kami kunjungi saat libur lebaran. 

Awalnya cuma duduk-duduk di taman saja sambil ngemil dan melihat panorama sungai. Tapi teriakan toa oleh "agen" wisata susur sungai yang berbunyi "cuma 5 ribu, susur sungai martapura! Masih muat, masih muat!" lama-lama mempengaruhi adik sepupu saya yang akhirnya mengajak yang lainnya untuk ikut.

Ekspektasi saya pada awalnya sih biasa saja, sungai Martapura kok ini, sungainya coklat, pemandangannya ya bangunan sekitar sungai, kelotok, dan kapal-kapal. Ekspektasi saya tidak tinggi. Saya malah takut membayangkan naik kapal nya nanti, saya kan.. Tidak bisa berenang. 

Setelah membayar karcis untuk 6 orang, kami sekeluarga menaiki kapal yang berukuran sedang, dicat warna warni, ditambatkan di siring. Kapal bergoyang-bergoyang asyiknya mengikuti ombak sungai. Di dalam kapal sudah ada 2 keluarga yang naik. Ternyata kapasitas kapal sekitar 25 orang, dibagi 3 bagian. Masing-masing bagian digelar karpet untuk alas duduk. Awak kapal dengan sigap menggelar karpet ketika saya naik (saya yang pertamakali masuk kapal). Jangan dibayangkan kapal yang besar dimana kita bisa berdiri bebas loh. Dalam kapal ini kami semua duduk bersila, sambil menunggu penumpang lain naik untuk memenuhi kapal. 

Sementara menunggu, main ig stories (:D) dan foto-foto suasana sungai dari dalam kapal. Saya duduk dekat-dekat jaket pelampung (ya, saya memang benar-benar takut kalau sudah di atas kendaraan air). Kapalnya bergoyang kuat terutama kalau ada kapal lain yang lewat, takut juga kalau terlalu oleng! Tapi asyiik... 

Akhirnya kapal pun penuh. Mesin dinyalakan dan rrrrrr.... Kapten kapal segera membelokkan kapal untuk siap menyusuri sungai. Hilang sudah rasa takut saya, bersama sepupu saya malah duduk di buritan kapal yang tidak ada atapnya untuk bisa lebih bebas melihat pemandangan. Panas menyengat tapi kami berdua tidak peduli tuh, hehe. 

Kapal melaju membelah sungai martapura. Sisi kiri sungai lah yang banyak mendapat perhatian karena banyak bangunan iconic banjarmasin seperti patung bekantan, menara pandang, dan rumah anno. Sisi kanan sungai juga ada bangunan iconic yaitu rumah bersejarah, tapi saya tidak terlalu memperhatikannya. Selain itu posisi kapal juga cenderung ke kiri sungai. 

Taukah bagian yang seru saat susur sungai ini? Bagi saya adalah.. Ketika kapal lewat di bawah jembatan! Saya duduk di buritan kapal yang tidak beratap jadi benar-benar badan jembatan ada di atas kepala saya. Di atap kapal bahkan duduk beberapa adik adik kecil (jangan ditiru, ini tidak aman) yang ketika lewat di bawah jembatan mereka harus menundukkan badan. Saat kapal lewat ini saya sempat mengabadikannya dalam video, wah adik - adik kecil tadi terlihat keren! Wkwkwk, mungkin saya terlalu terobsesi pada film action... 

Sisi indahnya, ternyata bangunan iconic Banjarmasin itu terlihat berbeda jika dilihat dari sungai. Megahnya menara pandang, cantiknya rumah Anno, dan patung bekantan yang ala Merlion (bisa keluar air dari mulutnya), terlihat jadi lebih mempesona saat saya melihatnya dari kapal penumpang di sungai. Belum lagi kapal-kapal pedagang yang mengumpul di sisi sungai, ada kapal yang kosong, ada kapal yang ada penghuninya, dan juga kelotok yang melaju dengan kencang, membawa penumpang 1-2 orang. 

Untuk sesaat saya merasakan romantismenya jadi orang sungai. Kenapa warga banjarmasin bisa betah tinggal di sekitar sungai, kenapa para turis berduyun-duyun datang melihat aktivitas pasar. Semua karena, yah.. Ternyata kehidupan di sungai itu indah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun