Kemudian awal Maret, ada kasus baru dimana sopir yang tdk pernah ke Luar Negeri juga terkena COVID-19. Kemudian pemerintah melakukan testing massive secara menyeluruh. Test pertama dilakukan pada kurang lebih 1900 orang. Dari data yang didapatkan sebanyak 7000 orang terinfeksi, 1500 jiwa sembuh dan 186 jiwa meninggal dunia.
Ceko sukses karena berhasil melakuka metode diantaranya adalah sebagai berikut ini:
Karantina pribadi atau oleh rumah sakit, (orang terinfeksi diharuskan melakukan karantina pribadi). Sebanyak 2 staff KBRI yang terkena flu (masuk angin biasa akan tetapi karena covid---19, harus melakukan karantina mandiri di rumah ), Peraturan yang cepat: lockdown dan karantina nasional, yang terpenting karantina dan kesadaran masyarakat. Tidak keluar rumah lebih dari 2 orang, kecuali dia adalah pasangan dan keluarga.
Infrastruktur kesehatan memadai dan tersedia, Pengobatan menggunakan referensi dari WHO, peraturan Menteri kesehatan, maka seluruh barang ekspor alat kesehatan pada waktu itu di larang, dan hanya untuk kebutuhan domestik. Perusahaan ceko (untuk mobil) mengalihtugaskan atau fungsikan produksinya untuk alkes seperti ventilator dll.
Situasi saat ini, di ceko Kafe sebentar lagi buka, toko serta berbagai usaha juga sudah dipersiapkan kembali untuk di buka. Poin penting inilah yang harus diperhatikan dan dapat dijadikan sebagai bahan pembanding serta pelajaran yang diambil dari Ceko untuk bangsa Indonesia.
Perlindungan kekonsuleran: yang paling terdampak adalah jasa (hotel, restoran dan spa) paling banyak di dominasi oleh WNI. Ada sekitar 150 WNI di Ceko, KBRI memberikan logistik ke WNI berupa beras, indomie, gula pasir, minyak dan daya tahan tubuh, vitamin E, C sabun mandi dan hand sanitizer.
Ada 15 WNI harus mengundurkan pekerjaan karena tutup. Repatriasi sangat mendadak, hanya 3 hari oleh pemerintah ceko, menggunakan jalur medsos berhasil pulang (semua laki laki). Repatriasi dalam waktu singkat adalah kerjasama kemenlu CEKO, kedubes CEKO di Jakarta, otoritas bandara.
Bantuan KBRI memastikan bahwa hak hak WNI yang terkena covid-19 terpenuhi, misalkan gaji. KBRI bernegosiasi dengan tempat usaha mereka tetap diberikan gaji. Karena pemerintah ceko akan memberikan 50-80% bagi WNI yang perusahaannya mengalami penyetopan sementara karena covid-19. Menghubungi otoritas protokol pekerja seperti kemendagri dll.
KBRI juga sudah memikirkan bantuan untuk bulan Maret, Aprill, Mei dan Juni. Ketua satgas covid-19 KBRI juga menyiapkan shelter untuk WNI di Ceko. Dalam penutupnya beliau mengutarakan pantun terkait dengan hari kartini dan mendapatkan apresiasi tinggi dari peserta webminar.
11. Duta Besar RI-Aljazair
Pembicara kesebelas adalah Duta Besar RI-Aljazair, Yang Mulia Ibu Safira Machrusah yang mempresentasikan tentang "A Day to Quarantine".
Beliau menjelaskan tentang perjuangan diplomati bagi dua staff KBRI yang tertahan di London karena pada 18 Maret 2020 Pesawat British Airlines mencancel penerbangan ke Aljazair. Akibat karantina di London, maka segalanya menjadi tidak mudah. Berbagai usahapun dilakukan agar kedua staff dapat segera pulang ke Aljazair.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!