Perkembangan hubungan diplomatik dengan kedua negara (Bangladesh dan Nepal) mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Salah satunya adalah Bangladesh yang membeli kereta serta bus dari Indonesia.
Ditinjau dari sisi ekonomi, terdapat peningkatan 50% atau sekitar 2 milyar dollar AS dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan untuk Nepal, dari 2018-2019 nilai perdangangan meningkat 240% (lebih tinggi dari Bangladesh).
Beliau menceritakan bahwa terdapat beberapa program kerja yang telah disusun termasuk pameran Indonesia di Dhaka, namun kemudian dibatalkan. Pandemi di Bangladesh dan Nepal merupakan kejadian yang sangat luar biasa.
Hal ini karena masyarakat Bangladesh memiliki jiwa sosial tinggi dan senang berkumpul. Sepanjang tahun banyak perayaan keagamaan dan kenegaraan biasanya dilaksanakan dengan meriah dan penuh warna, penuh iringan musik, dengan sajian makanan yang tentunya enak-enak. Kebutuhan di saat social distancing sangat sulit dibangladesh, dari undangan makan, pesta dan berbagai peristiwa, tiba-tiba harus dirumah saja.
Semua kantor tutup, termasuk toko, dengan demikian tantangan diplomasi masalah besar. Permasalahan lain di Bangladesh adalah minimnya pasokan listrik serta koneksi internet yang belum menyeluruh. Dalam rangka mengatasi masalah tersebut, komunikasi dilakukan melalui media sosial, baik di Bangladesh ataupun Nepal (yang lokasi sangat jauh dan harus ditempuh 1.5 jam perjalanan udara).
Sebagai contoh perjuangan diplomasi di Nepal adalah ketika ada WNI sakit saat mendaki gunung Everest. Melalui Teknologi Informasi, KBRI melakukan komunikasi dengan otoritas setempat, untuk mengevakuasi WNI dari Himalaya ke kota terdekat. Kemudian korban dibawa dengan menggunakan heli ke Katmandu, untuk dirawat di rumah sakit sebelum di pulangkan ke Indonesia.
Saat ini terdapat 590 WNI di Bangladesh dan 95 WNI di Nepal yang semuanya sehat dan terbebas dari covid-19. Seluruh kegiatan dihentikan termasuk arisan ibu-ibu dan pengujian Ramadhan 2020, yang kesemuanya dilakukan menggunakan platform media sosial.
10. Duta Besar RI-Republik Ceko
Pembicara kesepuluh datang dari Duta Besar RI-Republik Ceko, Yang Mulia Ibu Kensy Dwi Ekaningsih yang mengambil tema tentang "Covid-19 di Negeri Seribu Menara".
Ceko merupakan salah satu negara yang sudah melewati masa kritis pandemic covid-19. Ceko adalah negara kecil, dengan penduduk sekitar 10 juta dan terletak di tengah Eropa. Kasus pertama akhir Februari, ketika 3 warga negara ceko pulang dari LN dan kembali ke ceko membawa covid (kasus import).