Mohon tunggu...
Faozan Wari Channel
Faozan Wari Channel Mohon Tunggu... Petualangulung/kammilomboktimur

Hobi Midang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Katakan tidak pada kekerasan seksual. Jangan menunggu sampai kita sendiri mengalaminya. Mulailah sekarang Untuk diri kita

22 Mei 2025   02:46 Diperbarui: 22 Mei 2025   02:46 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katakan tidak pada kekerasan seksual. Jangan menunggu sampai kita sendiri mengalaminya. Mulailah sekarang Untuk diri kita.

By ; Goesland R.

Kampus seharusnya menjadi tempat belajar, berkembang, dan merasa aman. Namun sayangnya kampus menjadi tempat yang rentan terhadap kasus pelecehan seksual, upaya peneyelaian kasus nya pun banyak pro dan kontra. Bahkan tak henti hentinya kita dengar kisah pedih dan pilu yang mengiriskan hati, bahkan di perguruan tinggi pun tidak luput dari kasus. Para pejabat dari berbagai kampus disebut sebut sebagai pelaku.

Kejahatan seksual tak ada habisnya karena korban begitu sulit keluar dari rasa trauma, kejahatan seksual seringkali sangat sulit untuk diungkap sampai tuntas.

Apalagi kasus kejahatan seksual sering dianggap hal biasa oleh beberapa tokoh yang populer didalam kampus, cara pembuktiannya sering dianggap sudah lawas sehingga membuat trauma korban semakin menjadi jadi. Kadang para korban sering disalah salahkan. Lebih lebih yang sebagai pelakunya ialah sosok sosok populer sehingg ini yang menyebabkan semakin rumit.

Seringkali kita jumpai di berbagai kampus dalam kasus pelecehan seksual, yang diamana para korban diminta tutup mulut agar nama kampus tidak tercoreng di luar sana saat korban melaporkan pristiwa yang mereka alami. Sehingga para korban kejahatan seksual seringkali kesulitan mendapat keadilan untuk bersuara dan diam pun sama sama beresiko terhadap korban seksual.

Melawan kekerasan seksual bukan hanya tugas korban saja. Melainkan ini adalah tanggung jawab kita bersama, institusi, aparat penegak hukum, dan pemerintah. Kita harus menciptakan ruang aman untuk semua, tempat yang di mana para korban didengar, dihargai, dan diberi keadilan. 

Kita perlu hukum yang berpihak, proses yang berperspektif korban, dan edukasi yang membongkar budaya patriarki serta normalisasi kekerasan.

Perubahan besar dimulai dengan tindakan kecil yang kita lakukan bersama. Dalam melawan kekerasan seksual, kita harus berdiri sebagai satu suara, menyatakan bahwa kita tidak akan membiarkan kejahatan ini terus terjadi.

Tindakan kolektif, baik dalam bentuk kampanye, dukungan untuk korban, maupun perubahan kebijakan, akan membawa kita lebih dekat ke dunia yang bebas dari kekerasan seksual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun