Mohon tunggu...
Fantastic Bali
Fantastic Bali Mohon Tunggu... -

Sejak berpuluh-puluh tahun Bali menjadi tempat tujuan wisata populer bukan hanya bagi wisatawan domestik tapi juga turis mancanegera. Sayangnya ada banyak daya tarik wisata Bali masih jarang diketahui sehingga kunjungan wisata terkonsentrasi hanya di beberapa tempat wisata tertentu saja.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saya Tersinggung Dengan Pernyataan Bupati Banyuwangi

10 Juli 2014   16:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:46 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bupati Banyuwangi merupakan satu dari hanya beberapa pemimpin daerah di tanah air yang saya kagumi. Kekaguman saya terhadap sepak terjang Abdullah Azwar Anas sama dengan kekaguman saya kepada Joko Widodo, Ridwan Kamil, dan Tri Rismaharini. Karena kekaguman itulah justru saya jadi sangat menyayangkan pernyataan beliau yang dilansir media online detik.com bertajuk "Soal Wisata, Banyuwangi Ogah Tiru Bali" yang dimuat pada hari Jumat tanggal 20 Juni 2014 lalu.


Di berita itu disebutkan bahwa dalam pidato menyambut peserta gelaran Explore Indonesia beliau mengatakan "Soal wisata, Banyuwangi tiadk meniru Bali". Sangat bagus menurut saya. Masing-masing daerah punya kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri sehingga memang mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda. Selain itu sebagai "emerging destination" tentu strategi yang dipakai memang tidak bisa disamakan dengan Bali yang memang sudah mendunia.


Sayangnya dalam berita yang sama disebutkan beliau juga mengatakan bahwa Banyuwangi bukanlah Bali yang menjual keseksian bule berbikini. Berita tersebut juga mengutip langsung pernyataan beliau sebagai berikut:

"Dengan keseksian yang ada di Bali atau turis-turis yang telanjang di sana, tahun lalu hanya 8 juta turis yang datang ke Indonesia. Bandingkan dengan Langkawi yang hanya berupa alam bisa mendatangkan 12 juta".


Ada beberapa hal yang sebagai penduduk Bali dan sebagai salah satu pelaku industri pariwisata di Bali tidak bisa saya terima.


Yang "dijual" Bali adalah keindahan alam dan warisan budaya. Dijual dalam hal ini ditawarkan untuk menarik kunjungan wisatawan. Jika Banyuwangi menjual Ijen, Pantai Boom, dan Pulau Merah, Bali menawarkan Gunung Batur, Pantai Kuta, dan Nusa Lembongan, selain tentu juga banyak tempat wisata lainnya.


Bali tidak menjual keseksian bule berbikini. Wisatawan yang datang ke Bali tertarik dengan alam dan budayanya. Sebagian dari mereka, sesuai dengan kebiasaannya, mengenakan bikini saat menikmati daya tarik wisata Bali dimana memakai bikini merupakan sesuatu yang wajar, dalam hal ini di pantai. Wisatawan yang datang ke Bali terutama turis asing tidak dilarang memakai bikini di tempat-tempat yang memang wajar, kolam renang atau pantai. Mereka tidak ngeluyur ke mal, ke dalam kota, apalagi mengunjungi pura dengan pakaian minim tersebut.


Baru sekarang saya mendengar koq sepertinya ada orang yang datang berwisata ke Bali karena ingin melihat ketelanjangan bule-bule berbikini.Apa iya sih ada yang sengeres itu pikirannya ya.


Wisatawan asing saya yakin tidak, karena mereka memang terbiasa dengan pemandangan seperti itu. Di pantai-pantai lain termasuk di negara mereka, seperti Florida di Amerika Serikat, Gold Coast di Australia, St. Tropez di Perancis, dll. hal yang sama biasa mereka lihat. Wisatawan domestikpun saya yakin datang ke Bali bukan karena tertarik dengan bule berbikini. Mereka tertarik dengan pantai, pura, dan obyek wisata lainnya. Kalaupun ada yang nakal, saya yakin melirik bule berbikini hanya "sampingan" saja.


Berikut link ke berita dimaksud:

http://travel.detik.com/read/2014/06/20/145005/2614364/1382/soal-wisata-banyuwangi-ogah-tiru-bali

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun