JEPARA - Menyebarnya virus corona membuat sejumlah sektor pelaku ekonomi di Indonesia berdampak, tak terkecuali para pelaku usaha kecil menengah (UKM).
Agus Susanto, seorang pengusaha mebel di Desa Ujung Batu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara merupakan salah satu pengusaha yang merasakan secara langsung dampak covid-19. Ia mengatakan sejak pandemi merebak omzet penjualan mebel miliknya pun terus mengalami penurunan. Hal ini diungkapkan oleh Agus, Selasa (19/1/2021).
"Sejak awal covid merambah Indonesia tahun lalu, sudah mengalami penurunan sekitar 50% penurunan terjadi. Biasanya pada kondisi normal dalam seminggu bisa mengirimkan 10 - 20 unit."
Menurunnya permintaan mebel miliknya, lanjut Agus, karena pasar utama pembalinya adalah hotel -- hotel dan apaertemen di Jawa, Bali maupun Ekpor luar negeri.
Semua barang yang dipesan anjlok dan tidak sesuai lagi dengan pemasukan dibandingkan dengan kondisi sebelum covid,ujarnya seraya mengatakan, sebelum covid pendapatan bisa mencapai 25 juta hingga ratusan juta setiap pemesanan dan mampu menutupi kebutuhan dan kembalikan modal. Dan biaya jika kirim ekspor pun cukup mengalami kelonjakan 20% dari sebelum mengalami pandemi, tambahnya.
Penurunan omzet juga dirasakan oleh pengrajin mebel, Gilang Maulana (25).
"Saat pandemi seperti ini susah sekali apalagi dalam bisnis furniture seperti ini, bahan -- bahan produksi pun juga mengalami peningkatan harga. Apalagi saat barang pesanan mengalami kecacatan, mau tidak mau harus menanggung rugi yang cukup banyak" Ujarnya.
Akan tetapi, Agus, memiliki solusi untuk menutupi kerugian tersebut.
Biasanya pemasanan barang maksimal 20 unit, dan tidak menerima kurang dari itu. Sekarang banyak sedikitnya pesanan saya terima, karena kalau tidak taidak bisa balik modal dan akan rugi yang berimbas gulung tikar, pungkasnya.
