Pada masa modern saat ini siapa sih yang gak tahu shopee? Sebagian masyarakat  Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan e-commerce yang satu ini. Dalam penggunaannya shopee memiliki keunggulan berupa fitur layanan keuangan/dompet elektronik (e-wallet) yang dinamakan shopeepay.
Shopeepay sendiri pun tidak hanya dapat digunakan sebagai alat transaksi saat berbelanja di shopee. Namun, bisa juga digunakan di tempat-tempat perbelanjaan offline yang menyediakan pembayaran dengan shopeepay.
Penggunaan shopeepay di masa pandemi saat ini ternyata cukup diminati oleh masyarakat karena dengan adanya pandemi membuat beberapa masyarakat lebih memilih bertransaksi dengan menggunakan shopeepay sebab penggunannya yang tidak memerlukan tatap muka secara langsung dengan penjual.
Sebagian besar mahasiswa sebagai Gen-Z yang dapat dikatakan telah melek teknologi sudah mengenal e-wallet yang dinamakan shopeepay. Bahkan, tidak sedikit mahasiswa yang telah menggunakan e-wallet ini sebagai alat transaksi baik saat untuk bertransaksi secara online maupun offline.
Begitu pula dengan Septi yang merupakan salah satu mahasiswa Universitas Negeri Jakarta menjelaskan keuntungan penggunaan shopeepay bahwa "Dengan adanya shopeepay membuat lebih efisien, lebih aman, dan penggunaan cashless juga dapat menjauhkan kita dari penularan virus covid-19 saat ini.Â
Adapun hal positif lainnya yaitu sering mendapat cashback dan promo jadi bisa lebih hemat dibanding bayar menggunakan cash. Selain itu, dengan shopeepay dapat memudahkan untuk membeli alat tulis, membeli pulsa, isi saldo kartu transjakarta, dan berbelanja kebutuhan sehari-hari di minimarket terdekat dengan membayar menggunakan shopeepay."
Yoshiana salah satu mahasiswa Universitas Andalas pun memiliki pendapat yang sama dengan Septi dan menambahkan penjelasan mengenai keuntungan penggunaan shopeepay "Dapat gratis ongkir, cepat prosesnya, bisa transaksi kapan saja dan dimana saja kalo shopeepay tuh dan tidak ada kendala selama menggunakan shopeepay."
Namun, setiap ada sisi positif pasti terdapat pula sisi negatif dari penggunaan shopeepay. Hal tersebut dijelaskan oleh Jihan mahasiswa STIAMI bahwa "Menjadi lebih sering berbelanja jadi suka lupa nabung, merasa lebih konsumtif, dan boros karena tertarik dengan harga murah serta promo yang banyak."Â
Tak hanya dirasakan oleh Jihan, Septi dan Yoshiana pun membenarkan adanya dampak negatif dari penggunaan shopeepay yang membuat munculnya perilaku konsumtif dan boros pada diri mereka.
Meskipun demikian, ketiga mahasiswa ini pun membagikan beberapa tips yang dapat berguna bagi mahasiswa bahkan masyarakat luas untuk dapat mengelola ekonomi khususnya dalam penggunaan shopeepay agar lebih cermat saat di masa pandemi.
"Isi saldo shopeepaynya itu setiap ada suatu kebutuhan yang diperluin banget untuk dibeli. Jadi, jangan setiap ada uang langsung dimasukin ke shopeepay." Ucap Yoshiana.
"Dengan menggunakannya untuk kebutuhan yang benar-benar diperlukan terlebih dahulu." Jelas Jihan.
Terakhir, Septi pun ikut menambahkan "Berbelanja hanya pada saat event shopee sehingga terdapat banyak promo dan cashback yang lebih besar." Ucapnya.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut dapat kita garis bawahi bahwa penggunaan e-wallet shopeepay dapat memberikan efek yang menguntungkan sekaligus merugikan.Â
Oleh karena itu, sebagai mahasiswa seharusnya kita dapat lebih cermat mengelola perekonomian pribadi dengan memperhatikan penggunaan shopeepay sesuai dengan kebutuhan, tidak mengisi saldo shopeepay dengan seluruh pemasukan yang dimiliki, dan hanya berbelanja ketika sedang ada event shopee agar mendapatkan promo dan cashback yang lebih menguntungkan.
Dengan demikian, kita memiliki kesempatan untuk menjadikan perekonomian yang lebih cermat dan efektif bagi diri kita masing-masing.
