Mohon tunggu...
Falyas Taslim
Falyas Taslim Mohon Tunggu... Citizen Historian

Traveling cukup di Wawonii saja.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Torete, penduduk asli Pulau Wawonii?

17 Juni 2025   18:30 Diperbarui: 17 Juni 2025   21:06 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penduduk gunung waworete atau yang kita sebut "TORETE" adalah sebagian penduduk dari watuntinapi yang diperintahkan oleh Mokole Sangia Lungku untuk menetap di gunung waworete. Salah satu alasan menempatkan sebagian penduduk ke gunung waworete adalah untuk menjaga harta berharga milik Mokole Kobimoa dengan pengakuan bahwa komiu torete (penduduk yang bermukim di gunung waworete) statusnya sama dan tidak lebih tinggi dari miano tangkombuno, miano watuntinapi (penduduk yang bermukim di watuntinapi) . Untuk alasan menjaga harta berharga ini, kalian boleh menyebutnya sebagai mitos, tapi itu cerita yang logis menurut saya.

Demikianlah bagaimana menurut kami bahwa TORETE juga menjadi bagian dari penduduk asli pulau wawonii. Yang meskipun pada akhirnya tidak ada satupun penduduk yang bermukim di gunung waworete dapat bertahan hidup di gunung itu akibat serangan penyakit, sebab itulah mereka menyebar ke luar pulau wawonii. Sedangkan orang-orang di watuntinapi masih bertahan karena tidak terkena serangan penyakit.

Lalu bagaimana cerita dari keturunan-keturunan torete?

Dari salah seorang teman dari bapak saya yang mengakui bahwa dia adalah keturunan torete, neneknya selalu bercerita bahwa Mokole mereka adalah seorang perempuan dan nenek moyangnya meninggalkan pulau wawonii karena terkena penyakit kulit akibat serangan "wiwia bula dan ikan sori".

Satu waktu juga saya sempat mendengar perbincangan mama saya dengan seorang ibu-ibu di kapal ferry. Si Ibu menjelaskan bahwa kalau dia dari desa dimba dan nenek-neneknya terdahulu adalah orang torete. Menurutnya hanya keturunan torete saja yang bisa menemukan bekas pemukiman mereka sembari menunjuk para turis yang kebetulan juga berada di kapal ferry untuk melakukan pemotretan burung di gunung waworete yang kebetulan diantar oleh keponakannya. 

Cerita selanjutnya dari si ibu, persis sama dengan teman bapak saya bahwa mokole mereka adalah seorang perempuan, namun saat saya bertanya siapa nama rajanya, dia pun sama sekali tidak tahu.

Jadi, dari kedua versi, keduanya sama-sama menerangkan bahwa TORETE dulunya dipimpin oleh Mokole yang notabenenya adalah seorang perempuan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun