Aku melihat lampu-lampu kerucut itu bergantungan
Merasakan angin menderu terhembus dari sebuah baling-baling
yang bobrok
Menatap tembok bata lusuh yang seakan berintuisi
BerbisikÂ
Tetapi dengan bahasa yang tak aku mengerti
Seperti kaleng tisu di hadapanku
Ia tidak henti melontarkan tanya
Mengapa kau sendiri?Â
Sedangkan tiga kursi di sekitarmu kosong dan berdebu
***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!