Mohon tunggu...
Fallenpx
Fallenpx Mohon Tunggu... -

I'll write more if deemed necessary ;)

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Mengupas Hal-hal Lain Seputar Polemik Pengadaan MBT buat TNI-AD

5 Februari 2012   21:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:01 4928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam bahasan sebelumnya, disitu tertulis satu kalimat sebagai berikut:

"Disini terlihat bahwa mereka yang menjadikan kondisi geografis Indonesia sebagai alasan untuk tidak membeli MBT adalah mereka yang memandang kondisi geografis Indonesia sebagai sebuah penghalang dan bukan sebuah peluang untuk mengadopsi, mengembangkan dan menerapkan taktik peperangan MBT yang cocok buat Indonesia."

Berangkat dari kalimat tersebut, dan setelah memaknai penjelasan dalam tulisan kali ini, apakah masih pantas kita meragukan rencana pembelian semacam ini yang jelas-jelas sudah diperhitungkan masak-masak oleh pihak TNI? Ini tidak hanya sebatas polemik seputar pembelian MBT, tapi juga mencakup berita-berita terdahulu seperti hibah pesawat-pesawat F-16 yang sempat menimbulkan polemik lain seakan-akan yang kita terima adalah pesawat "rongsokan" yang sudah tidak laik terbang. Pendapat-pendapat seperti inilah - yang sayangnya seringkali dikutip oleh media-media massa - yang akan berakibat buruk terhadap kemampuan TNI menanggulangi ancaman-ancaman terhadap kedaulatan bangsa di masa depan.

Selanjutnya dengan melihat contoh penggelaran kekuatan militer dalam suatu kesatuan "combined arms", ketiga angkatan dalam tubuh TNI selayaknya diberikan kesempatan yang sama untuk melakukan modernisasi. Pendapat yang menyatakan bahwa sebaiknya TNI lebih memprioritaskan untuk memperkuat salah satu angkatan dibanding angkatan yang lain adalah sebuah pemikiran yang salah karena pada kenyataannya ketiga angkatan tersebut mempunyai prioritas yang sama penting seperti tercermin dari apa yang telah dijalankan selama beberapa tahun terakhir ini. Betul, bahwa kekuatan angkatan darat sebuah negara kepulauan tidak akan mampu melawan pendaratan musuh dengan efektif bila angkatan lautnya lemah. Tetapi ini sama betulnya bahwa angkatan laut yang kuat tidak akan mampu berbuat banyak bila kekuatan darat negara asing mampu melintasi perbatasan darat dan mengancam kota-kota besar di pulau-pulau tersebut. Demikian halnya dengan kekuatan udara dimana ketiadaan superioritas udara akan mengakibatkan kedua angkatan yang lain menjadi makanan empuk bagi serangan udara musuh. Inilah mengapa rencana pengadaan MBT dan alat utama sistem kesenjataan (alutsista) lain buat angkatan darat selain modernisasi dan penambahan kekuatan angkatan laut dan angkatan udara harus kita dukung. Terlebih lagi bila upaya-upaya seperti itu dilakukan dengan niatan yang tulus untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembengkakan anggaran dari praktek-praktek "mark-up" sebagaimana yang sudah sering terjadi di masa lampau.

Demikianlah yang bisa disampaikan dalam tulisan kali ini.

Salam, dan terima kasih.

Foto dan ilustrasi:

http://www.fprado.com/armorsite/leo2.htm © Copyright 1997-2007 Fabio Prado http://wiki.therobotgroup.org/wiki/WideTrack http://www.kmweg.de/2893-bD1lbg-~PRODUKTE~Bruecken~leguan~leguan.html

http://alutsista.blogspot.com/2011/12/wamenhan-tinjau-pembangunan-kapal.html http://samarinda.olx.co.id/kapal-lct-1100-di-sewa-kan-iid-261478141

http://www.wikipedia.org

Terima kasih banyak buat: ** untuk materi presentasi KSAD di DPR mengenai kemampuan beban jalan dan jembatan di Indonesia Black.Deneb.X4 @kaskus buat nilai-nilai kekuatan jenis-jenis tanah yang berbeda. Mr.Bhass @kaskus buat masukan kapal LCT sipil. supermarine @kaskus buat foto-foto Leopard 2 dengan snorkel & rakit pontoon. Thanks guys! :) PS: @Admin, foto yang dipajang foto MBT K2 buatan Korea Selatan. Mohon maaf bila saya ganti dengan foto Leopard 2A6 dari sumber pada tautan pertama diatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun