Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Afghanistan-Pakistan: Bentrokan Perbatasan & Dinamika Geopolitik

13 Oktober 2025   10:50 Diperbarui: 13 Oktober 2025   10:50 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Afghanistan-Pakistan (Sumber gambar: Grok)

Political fragmentation dalam negara-negara Islam atau negara Islam + negara bergabung dengan rezim non-stabil (Afghanistan di bawah Taliban) berpotensi diprovokasi karena kelemahan institusional

Afghanistan mengklaim telah membunuh 58 tentara Pakistan dalam aksi perbatasan malam hari.  

Pakistan mengakui ada korban, tapi menyebut jumlahnya 23 prajurit tewas dalam bentrokan dengan pasukan Taliban Afghanistan.  

Perbatasan utama antara kedua negara ditutup setelah pertukaran tembak dan serangan udara.  

Kedua belah pihak saling menuduh melanggar wilayah dan menyediakan perlindungan bagi kelompok militan seperti TTP (Tehreek-i-Taliban Pakistan).  

Klaim "58 tentara tewas" berasal dari pihak Afghanistan --- versi Pakistan memperkirakan jauh lebih rendah.

Latar Belakang

Perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan, disebut Durand Line, telah menjadi titik ketegangan historis sejak zaman kolonial.

Pakistan menuduh Afghanistan (khususnya Taliban) membiarkan wilayahnya digunakan sebagai basis militan yang menyerang Pakistan.

Taliban, di sisi lain, menolak klaim tersebut, menyebutnya sebagai upaya provokasi politik oleh Pakistan.

Faktor Pemicu Konflik Terbaru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun