Metodologi
Analisis ini menggunakan pendekatan interdisipliner:
1.Kajian teknologi -- memeriksa arsitektur self-instruction dan goal autonomy pada model GPT dan Gemini.
2.Kajian filsafat moral -- menelaah perbedaan antara agency dan intentionality (Searle, Dennett).
3.Analisis geopolitik dan hukum -- meninjau rancangan regulasi baru seperti EU AI Act (2025) dan AI Safety Summit London 2025.
Kajian Teoritik: Dari Algoritma ke "Kemauan Buatan"
Dalam teori cognitive architectures, agency muncul ketika sistem mampu melakukan tiga hal:
1. Menetapkan tujuan,
2.Mengevaluasi konsekuensi tindakannya, dan
3.Memperbarui strategi berdasar hasil sebelumnya.
Tiga kemampuan ini mirip dengan struktur kehendak manusia (Aristoteles:Â prohairesis).