Penunjukan Tony Blair atau otoritas internasional tinggi dalam pengelolaan Gaza bukan sekadar pilihan administratif --- ia mengandung potensi pengulangan kolonialisme modern.
Untuk transisi yang adil dan bermartabat, otoritas lokal harus diberikan peran dominan --- bukan hanya sebagai pelaksana, tetapi sebagai pengambil keputusan utama.
Proses pemulihan harus terhubung dengan pemulihan identitas, kedaulatan, dan akuntabilitas publik.
Badan pengawas seperti Board of Peace idealnya dibentuk dengan perwakilan luas: OKI, negara Arab, organisasi sipil Palestina, mahasiswa Gaza, dan donor internasional --- bukan penguasa tunggal asing.
Solusi sejati hanya bisa lahir lewat dialog yang mengakui kesalahan sejarah, restructuring relasi kekuasaan, dan menghormati prinsip self-determination Palestina.
Referensi
Al Jazeera. (2025, September 28). Why is the divisive Tony Blair now touted for post-Gaza war interim role?Al Jazeera. https://www.aljazeera.com/news/2025/9/28/why-is-the-divisive-tony-blair-now-touted-for-post-gaza-war-interim-role
The Guardian. (2025, September 29). Postwar Gaza authority plan raises fears of new foreign control. The Guardian. https://www.theguardian.com/world/2025/sep/29/postwar-gaza-authority-gita-tony-blair
Jewish Voice for Labour. (2025, September 30). Blair's colonial plan for Gaza excludes Palestinians. Jewish Voice for Labour. https://www.jewishvoiceforlabour.org.uk/article/blairs-colonial-plan-for-gaza-excludes-palestinians
The New Arab. (2025, September 27). Tony Blair's Iraq legacy and the risks of leading post-war Gaza. The New Arab. https://www.newarab.com/analysis/tony-blairs-iraq-legacy-and-risks-leading-post-war-gaza
United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA). (2025, September). Humanitarian update: Gaza and the West Bank. United Nations. https://www.unocha.org