Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Israel Diuji Sendirian: Paradoks Perdamaian dan Ketegangan Israel-Hamas 2025

9 Oktober 2025   07:26 Diperbarui: 9 Oktober 2025   07:26 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hamas-Israel (Sumber gambar: Grok)

3.Moral Cosmopolitanism

Perspektif ini menekankan tanggung jawab moral universal. Pelanggaran terhadap warga sipil Gaza, termasuk anak-anak dan tenaga medis, menempatkan Israel dalam posisi moral yang semakin rapuh. 

Perjanjian damai kehilangan makna ketika tidak didasari kesetaraan dan penghormatan terhadap martabat manusia.

Analisis

Upaya "perdamaian" yang dibicarakan Israel tampak lebih sebagai strategi politik untuk menghindari tekanan internasional ketimbang kesungguhan moral. 

Fakta lapangan menunjukkan bombardir terhadap Gaza tetap terjadi bahkan ketika pembicaraan gencatan senjata berlangsung.

Lebih ironis lagi, laporan menunjukkan bahwa sebagian korban tewas berasal dari warga Israel sendiri yang menjadi sandera --- menunjukkan betapa subordinasi terhadap ideologi militeristik telah mengalahkan nilai kemanusiaan. 

Dalam konteks ini, Israel benar-benar "dalam ujian sendirian": terisolasi secara moral, kehilangan simpati publik dunia, dan menghadapi erosi dukungan dari sekutu lamanya.

Perubahan geopolitik ini juga memperlihatkan bahwa semakin banyak negara tidak lagi menerima narasi "perang melawan terorisme" sebagai justifikasi kekerasan terhadap rakyat Palestina. 

Sebaliknya, dunia melihat bahwa keamanan sejati tidak dapat lahir dari pendudukan.

Israel kini menghadapi dilema eksistensial: antara mempertahankan kekuatan militer atau merebut kembali legitimasi moral di mata dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun