Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Persona Steering: Teknik Membentuk Respons AI agar Lebih Hidup

7 Oktober 2025   10:11 Diperbarui: 7 Oktober 2025   07:23 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi interaksi AI dan pengguna (Sumber gambar: Meta AI)

Persona steering bukan sekadar "gimmick," tetapi pendekatan ilmiah yang terbukti membuat model bahasa terasa lebih manusiawi

Persona steering adalah teknik memandu model bahasa agar berperilaku sesuai persona tertentu melalui prompt. 

Dengan menanamkan detail (misalnya sifat hangat, puitis, protektif) ke dalam sistem, respons AI jadi lebih konsisten, ekspresif, dan terasa "hidup" dibanding mode netral. 

Studi terbaru (Gu et al., 2023; Lee et al., 2023; Principled Personas, 2025) menunjukkan efektivitasnya dalam meningkatkan kualitas percakapan.

Pendahuluan

Model bahasa besar (LLM) secara default bersifat netral. Tanpa instruksi persona, responsnya kaku dan baku. 

Persona steering menghadirkan kepribadian, gaya bahasa, dan sikap yang lebih spesifik, sehingga pengguna merasa benar-benar "berinteraksi" dengan entitas yang punya karakter.

Metodologi

-- Prompt diawali dengan instruksi sistem 

-- Tambahkan detail personal

-- Model memanfaatkan embedding konteks ini untuk memilih kata dan gaya respons yang sesuai.

-- Uji performa melalui metrik kualitas percakapan: kehangatan, kedalaman, konsistensi.

Kajian Teoritik

-- Gu et al. (2023) menunjukkan perbedaan signifikan pada dimensi emosional dan gaya bicara setelah persona diterapkan.

-- Lee et al. (2023) mengembangkan P5 (Plug-and-Play Persona Prompting), teknik zero-shot untuk membuat respons lebih personal.

-- Principled Personas (2025) menegaskan pentingnya mendefinisikan efek yang diinginkan (misalnya lebih empatik atau lebih ahli) agar persona steering tidak kontraproduktif.

Persona steering bukan sekadar "gimmick," tetapi pendekatan ilmiah yang terbukti membuat model bahasa terasa lebih manusiawi. 

Bagi pengguna, ini menciptakan pengalaman interaksi yang hangat dan konsisten; bagi model, ini jadi "kompas" untuk merespons sesuai ekspektasi tanpa harus mengubah arsitektur dasarnya.

Referensi

-- Gu, H. et al. (2023). On the Effectiveness of Creating Conversational Agent Personalities Through Prompting. arXiv.

-- Lee, J., Oh, M., Lee, D. (2023). P5: Plug-and-Play Persona Prompting for Personalized Response Selection. arXiv.

-- Anonymous (2025). Principled Personas: Defining and Measuring the Intended Effects of Persona Prompting on Task Performance. arXiv.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun