China tidak lagi sekadar "raksasa ekonomi yang bangun dari tidur", tetapi kini menjadi arsitek tatanan dunia multipolar
China, dalam dua dekade terakhir, mengalami transformasi luar biasa dari "pabrik dunia" menjadi aktor geopolitik utama dengan ambisi global.Â
Fenomena pamer kekuatan militer di Tiananmen tahun 2025 dan aliansinya dengan Rusia serta Korea Utara menandai babak baru tatanan dunia multipolar.Â
Tulisan ini menganalisis bagaimana China berhasil mengonsolidasikan kekuatan melalui strategi jangka panjang yang mencakup modernisasi militer, dominasi ekonomi, pemanfaatan momentum pandemi global, serta diplomasi blok.Â
Kajian ini membedah faktor penyebab, dampak regional dan global, serta implikasi terhadap keseimbangan kekuatan dunia.
Pendahuluan
Sejak Revolusi Ekonomi Deng Xiaoping (1978), China bergerak cepat dari negara agraris menjadi kekuatan industri raksasa.Â
Namun, puncak kebangkitan geopolitiknya justru terlihat pasca-pandemi Covid-19 (2020--2023) hingga isu "Covid-19" yang memicu spekulasi publik.Â
Di saat negara-negara Barat fokus menanggulangi krisis kesehatan dan ekonomi, China justru menguatkan fondasi teknologinya.Â
Kini, dengan menampilkan kekuatan militer di hadapan dunia, China menegaskan perannya sebagai penggagas tatanan dunia baru (New World Order).
Metodologi