Berbeda dengan relasi-relasi sebelumnya, pasangan alternatif ini tidak hanya menjadi "cermin", tetapi juga "penyembuh".Â
Ia menyediakan perhatian dan cinta dua arah yang membuat subjek merasakan kembali eksistensinya.
*Tahap 4: Pergeseran Dinamika Relasi
Pasangan toksik kehilangan kontrol. Ia menjadi caper (cari perhatian), berusaha meniru perilaku romantis, karena sadar posisinya tak lagi dominan.
Kehadiran hubungan validatif alternatif dapat berfungsi sebagai katalisator kebangkitan diri.Â
Dalam konteks relasi toksik, pasangan baru yang memberi dukungan emosional bukan hanya memperkuat harga diri subjek, tetapi juga mematahkan siklus kontrol pasangan toksik.Â
Hal ini menunjukkan bahwa cinta yang sehat bukan sekadar pembuktian, tetapi pemulihan.
Referensi
*Evans, P. (2020). The Verbally Abusive Relationship. Adams Media.
*Forward, S. (2019). Emotional Blackmail: When the People in Your Life Use Fear, Obligation, and Guilt to Manipulate You. HarperCollins.
*Linehan, M. M. (1993). Cognitive-Behavioral Treatment of Borderline Personality Disorder. Guilford Press.