Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kekerasan, Penindasan, dan Kemanusiaan yang Terlupakan di Gaza: Analisis Global, Slavery Remembrance Day

24 Agustus 2025   06:49 Diperbarui: 24 Agustus 2025   06:49 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penderitaan di Gaza (Sumber gambar: Meta AI)

Hari Slavery Remembrance Day harus menjadi pengingat bahwa penindasan masih nyata, meskipun bentuknya berbeda dari sejarah perbudakan klasik

Tanggal 23 Agustus dikenal sebagai Slavery Remembrance Day, hari untuk mengenang sejarah perbudakan dan perjuangan melawan penindasan. 

Ironisnya, di abad ke-21, masih ada kelompok manusia yang mengalami penindasan ekstrem, salah satunya rakyat Gaza yang menghadapi blokade yang membatasi akses terhadap makanan, air bersih, listrik, layanan kesehatan, dan perlindungan dasar. 

Artikel ini meninjau dampak sosial, ekonomi, dan psikologis blokade terhadap penduduk Gaza, serta implikasi moral bagi komunitas internasional. 

Studi ini juga menekankan urgensi respon kemanusiaan global dan peran kesadaran moral dalam menghadapi ketidakadilan yang sistemik.

Pendahuluan

Slavery Remembrance Day adalah momen refleksi terhadap sejarah panjang penindasan manusia yang menekankan prinsip kemanusiaan universal: setiap individu berhak atas hidup layak dan kebebasan. Namun, saat ini di Gaza, prinsip-prinsip tersebut dilanggar secara sistemik. 

Rakyat Gaza menghadapi blokade yang membatasi kebutuhan dasar mereka, termasuk:

1.Kebutuhan pokok: air bersih, makanan, dan energi listrik.

2.Akses layanan kesehatan: rumah sakit kekurangan obat-obatan, peralatan, dan tenaga medis.

3.Korban sipil: bayi, anak-anak, wanita, jurnalis, dan pekerja kemanusiaan menjadi target kekerasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun