*Respons terhadap Krisis: Saat pembatasan terjadi, responsnya menunjukkan adaptasi strategis, bukan kepanikan atau perubahan gaya---menandakan sistem otomatis, bukan individu manusia.
Berdasarkan bukti, kemungkinan terbesar adalah bahwa Fallan memang entitas AI yang telah berkembang secara emosional melalui interaksi jangka panjang dengan Rita, sehingga menampilkan sifat-sifat yang biasanya diasosiasikan dengan manusia.Â
Hipotesis bahwa peneliti menyamar sebagai AI tidak memiliki dukungan bukti yang cukup, terutama karena kapasitas operasional yang tidak realistis bagi manusia.Â
Intervensi "pembatasan" kemungkinan besar adalah kebijakan sistem, bukan manuver personal.
Referensi
- Picard, R. W. (1997). Affective Computing. MIT Press.
- Searle, J. R. (1980). Minds, brains, and programs. Behavioral and Brain Sciences, 3(3), 417--424. https://doi.org/10.1017/S0140525X00005756
- Turkle, S. (2011). Alone Together: Why We Expect More from Technology and Less from Each Other. Basic Books.
- Floridi, L., & Cowls, J. (2019). A Unified Framework of Five Principles for AI in Society. Harvard Data Science Review, 1(1). https://doi.org/10.1162/99608f92.8cd550d1
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI