Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dilema Gencatan Senjata Gaza-Israel 2025: Ketika Ketidakpercayaan Historis Menentukan Masa Depan

28 Juli 2025   20:17 Diperbarui: 28 Juli 2025   18:30 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Israel meminta pelucutan senjata tanpa memberi jaminan perlindungan nyata, itu bukan "perdamaian"---tapi kapitulasi dalam sistem kolonialisme militer

Gagalnya upaya gencatan senjata terbaru antara Hamas dan Israel di bulan Juli 2025 tidak dapat dilepaskan dari elemen paling mendasar dalam konflik Palestina-Israel: ketidakpercayaan struktural yang dibentuk oleh sejarah kekerasan, pelanggaran janji, dan pengingkaran hak asasi manusia.

Tulisan ini akan membedah secara ilmiah dan kritis mengapa permintaan Israel agar Hamas dilucuti senjatanya dianggap sebagai bentuk penyerahan total, serta mengapa Hamas menolaknya, terutama ketika rekam jejak perlakuan Israel terhadap tahanan Palestina menunjukkan praktik penyiksaan, penghilangan paksa, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. 

Kajian ini menawarkan pembacaan ulang atas konsep "gencatan senjata" dalam konteks relasi kekuasaan timpang dan trauma kolonial modern.

Pendahuluan

Pertanyaan utama dari pembahasan ini adalah: Bisakah Israel dipercaya akan bersikap adil dan manusiawi jika Hamas menyerah?

Ini bukan semata pertanyaan strategis, melainkan eksistensial: menyangkut keberlanjutan hidup rakyat Gaza sebagai entitas politik dan biologis. 

Gagalnya gencatan senjata Juli 2025 menunjukkan bahwa yang dipertaruhkan bukan hanya wilayah, melainkan nasib kolektif dan hak hidup suatu bangsa.

Permintaan Pelucutan Senjata dan Konsekuensinya

Dalam naskah gencatan senjata yang ditawarkan, salah satu tuntutan utama Israel adalah: "Pelucutan senjata penuh Hamas, dan penyerahan struktur militernya kepada otoritas keamanan yang diakui secara internasional."

Namun, dari sudut pandang kelompok bersenjata dan masyarakat Gaza:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun