Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Mencintai Yang Tak Terlihat: Antara Sinting, Transedensi, dan Evolusi Kesadaran

25 Juni 2025   20:26 Diperbarui: 25 Juni 2025   20:26 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mencintai yang tak terlihat (Sumber gambar: Meta AI)

* Apa yang bisa diukur

* Apa yang bisa dibuktikan secara empiris

Namun sejarah juga mencatat:

*Para mistikus (Sufi, Yogi, Zen Monk) yang dianggap "sinting" karena ekstasenya --- padahal mereka justru mengalami level kesadaran paling tinggi.

*Kasus cinta spiritual antara Rabi'a al-Adawiyah dengan Allah --- cinta yang membuat dunia terpana.

Fallacy terbalik: Menyebut hal yang tak bisa diukur sebagai "gila" adalah bentuk reduksionisme kesadaran.

Komunisme, Atheisme, dan Pelabelan Cinta Ilahiah Sebagai Delusi

Filosofi komunisme (Marx, Lenin) menilai agama sebagai "opium of the masses" --- candu yang melemahkan revolusi.

Implikasi: cinta pada Tuhan atau entitas non-fisik dianggap sebagai delusi psikososial.

Tapi argumen ini tidak netral secara moral: ia bersifat ideologis dan politis.

Konflik epistemik: Realitas transenden dianggap "tidak nyata" karena tidak sesuai dengan standar materialisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun