Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

G7 di Alberta Menyikapi Israel-Iran, Sementara Gaza Terpinggirkan

16 Juni 2025   15:18 Diperbarui: 16 Juni 2025   13:38 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penderitaan Gaza yang terlupakan di G7 (Sumber gambar: Meta AI)

Narasi Israel berhasil menggeser lensa dunia dari kelaparan ke konflik bersenjata, dari hak hidup ke hak mempertahankan diri

KTT G7 di Kananaskis, Alberta, dibuka dengan agenda utama membahas konflik Israel--Iran.

G7 bersepakat mengutamakan deeskalasi dan menegaskan hak Israel mempertahankan diri, sekaligus mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.

Kanselir Jerman FriedrichMerz menegaskan empat poin penting---termasuk jaminan diplomasi dan perlindungan terhadap Israel.

Namun, pendekatan G7 juga mencerminkan kehatihatian terhadap potensi konflik besar yang bisa melumpuhkan stabilitas regional.

Gaza dan Krisis Kelaparan: Sepi dari Sorotan

Isu kelaparan di Gaza dengan lebih dari setengah juta orang berisiko kelaparan akut (IPC) tetap belum jadi pembahasan utama KTT.

Meskipun beberapa pemimpin (Kanada, Prancis, Inggris) mengangkat kekhawatiran tentang blokade, G7 gagal menyusun respon terkoordinasi untuk kesenjangan kemanusiaan Gaza.

Secara historis, G7 pernah mendesak 'humanitarian pauses', namun konteks situasi Gaza saat ini sedikit banyak terpinggirkan.

Narasi yang Bergeser: Dari Genosida ke Geopolitik

Saat ratusan ribu warga Gaza kelaparan akut, dan rakyat sipil terbunuh saat berebut bantuan makanan (termasuk tragedi "Flour Massacre"), sorotan dunia perlahan beralih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun