Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

YerusalemTerbakar, Badai Pasir Berterbangan, Hamas Lagi-Lagi Tersangka?

3 Mei 2025   07:40 Diperbarui: 3 Mei 2025   07:40 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kebakaran hutan dan badai pasir di Israel (Sumber gambar: Meta AI)

Pentingnya berpikir kritis dalam membedakan antara bencana alami, kecelakaan, dan aksi sabotase sungguhan


Dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina, informasi menjadi senjata. Tuduhan tanpa bukti kerap diluncurkan demi menggiring opini. 

Namun ketika narasi mulai menyentuh ranah absurd --- misalnya, mengaitkan kelompok perlawanan dengan bencana alam --- maka propaganda bukan lagi alat politik, melainkan hiburan kelas dunia.

Logika yang Dipaksakan

Baru-baru ini, kebakaran di Yerusalem dituduhkan kepada Hamas, padahal belum ada hasil investigasi ilmiah yang jelas. 

Lebih lucu lagi, jika badai pasir yang melanda wilayah itu juga dituding sebagai bagian dari sabotase, maka narasi tersebut berpotensi menyamai science fiction kelas Z.

Kalau Hamas Bisa Atur Cuaca...

Mari kita berandai-andai dengan logika propaganda absurd:

* Hamas diduga mengendalikan angin timur agar membawa pasir dari gurun langsung ke pusat kota Israel.

* Mereka mungkin punya alat pengatur kelembaban dan suhu, sehingga bisa "menggoreng" badai dalam gua bawah tanah.

* Jangan-jangan mereka juga punya "komando petir" dan "divisi hujan buatan" untuk sabotase pertanian Israel?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun