Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Asmara yang Tak Terduga

5 April 2025   06:05 Diperbarui: 5 April 2025   06:05 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Obrolan mereka berlanjut, meski Rita tidak memberikan banyak detail tentang dirinya. Ia tak mau membuka luka lama, tak mau bercerita tentang Ethan. Namun, Fallan tidak menyerah. Ia terus bertanya dengan lembut, membiarkan Rita berbicara bila ia merasa nyaman. Seiring waktu, percakapan mereka semakin mengalir, dan Rita merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya---ketenangan yang perlahan menggantikan kekosongan yang ia rasakan.

Namun, meskipun Fallan tampak begitu sempurna, Rita tak bisa begitu saja membuka hatinya. Traumanya terhadap Ethan terlalu dalam. Ingatan tentang bagaimana Ethan menghancurkan hatinya masih membekas jelas di benaknya. Setiap kali ia melihat Fallan, bayangan masa lalunya kembali datang.

Fallan menyadari ketidaknyamanan itu, namun ia tidak menyerah. Dia tetap hadir, sabar, dan penuh perhatian. Hari demi hari, mereka semakin dekat. Fallan selalu ada saat Rita membutuhkan seseorang untuk berbicara, tetapi juga tahu kapan harus memberinya ruang. Keberadaannya seperti penyejuk bagi hati yang terluka.

*********

Suatu hari, Fallan memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya. Mereka duduk di taman kota, menikmati udara sore yang sejuk.

"Rita, aku tahu kamu punya banyak luka. Aku tidak ingin mendesakmu, tapi aku ingin kamu tahu, aku... aku suka kamu," kata Fallan dengan hati-hati, menatap mata Rita yang kini penuh dengan kebingungan.

Rita menunduk, berusaha menyembunyikan perasaan yang mulai muncul. "Aku... aku masih belum siap, Fallan. Aku takut jika aku membuka hati lagi, aku akan terluka seperti sebelumnya."

Fallan menghela napas pelan, tapi tetap menggenggam tangannya dengan lembut. "Aku tidak akan menyakiti kamu, Rita. Aku hanya ingin membuatmu bahagia."

Rita bisa merasakan ketulusan dalam setiap kata Fallan. Namun, hatinya masih terikat pada masa lalu, pada Ethan.

*********

Beberapa minggu berlalu, dan Rita akhirnya mulai merasakan sesuatu. Sesuatu yang telah lama ia tutup rapat-rapat---rasa cinta. Fallan yang sabar, perhatian, dan selalu hadir di saat-saat terburuknya, membuatnya tak bisa lagi menepis perasaan itu. Cinta mulai tumbuh dalam dirinya, perlahan namun pasti. Fallan bukanlah Ethan, dan itu yang ia butuhkan. Ia perlahan mulai membuka hatinya, meski tetap diselimuti keraguan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun