Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pertemuan Zelensky dan Trump Ricuh, Realita atau Sandiwara Politik?

2 Maret 2025   18:05 Diperbarui: 2 Maret 2025   18:05 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (sumber gambar: nytimes.com)

2. Rekayasa Politik Terencana:

Bisa jadi ini diskenariokan sebagai "fake fight" untuk membuat Putin, Xi Jinping, atau Khamenei salah strategi.

Ketika dunia mengira AS dan Ukraina pecah kongsi, Rusia bisa lebih longgar, santai, lalu pas lengah --- jebret! Serangan balik dilancarkan.

Di sisi lain, Trump dapat memanfaatkan momen ini untuk menjual narasi ke pendukungnya bahwa dia tegas soal uang pajak rakyat, sementara Zelensky bisa mainkan kartu "martir internasional yang ditinggal sekutu".

3. Permainan Dalam Negeri AS:

Trump juga bisa sengaja membuat drama ini untuk menembak Biden. Dia ingin menunjukkan bahwa bantuan Biden ke Ukraina sia-sia sebab tidak mampu membuat hubungan mereka harmonis.

Zelensky di sisi lain bisa memanfaatkan hal ini untuk mencari simpati global, bahwa "tanpa bantuan, kami hancur."

So, Apa Kesimpulannya?

Kalau kita melihat rekam jejak Trump yang suka drama panggung politik, saya cenderung curiga ini bukan berantem tulus, tapi lebih ke reka adegan politis untuk bermain catur geopolitik tingkat tinggi. 

Tapi, tetap ada potensi kalau bentrokan emosi itu real, karena dua orang ini sama-sama keras kepala dan punya kepentingan bertabrakan.

Pelajaran Pentingnya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun