Ortu yang didambakan anak adalah mereka yang tidak bersikap pilih kasih terhadap anak-anaknya. Mampu berdiri di atas semua kaki, tidak membanding-bandingkan kelebihan dan keberhasilan satu anak dengan lainnya.
Ortu yang tidak pilih kasih mampu melihat kekurangan anak sebagai kelebihan dan ciri khas unik tersendiri, seingga tidak membanding-bandingkannya dengan anak lain. Sebab memang bukan hal menyenangkan ketika dibandingkan, karena seperti apa pun anak anda bila dibanding anak yang lain, toh ia tetaplah anak anda.Â
Lalu bagaimana bila justru anak anda yang membandingkan anda dengan ortu lain? Biasanya sikap ini mengadopsi dari sikap ortu yang juga suka membanding-bandingkan anak-anaknya. Sebab sikap dan perilaku ortu adalah contoh pertama yang diadopsi anak. Jadi sikap yang dapat anda lakukan adalah, berhentilah membandingkan anak, terimalah ia apa adanya.
- Tidak agresif
Anda pernah melihat ortu yang spontan melakukan kekerasan fisik atau verbal pada anaknya ketika mereka  melakukan kesalahan? Dan parahnya lagi, kekerasan tersebut dilakukan di depan orang banyak.
Kekerasan agresif yang dilakukan ortu jelas sangat tidak disukai anak. Mereka pun malu dengan sikap ortu tersebut. Namun mereka kadang tak bisa berbuat apa-apa dan menerimanya karena merasa dalam posisi sebagai anak yang numpang hidup.
Sekilas memang mereka hanya dalam posisi sebagai anak, tetapi mereka juga memiliki hati dan perasaan. Jika pada hewan piaraan kita mampu memahami keinginannya,apalagi kepada anak-anak yang notabene manusia.
Hal terbaik yang dilakukan ortu terhadap anak ketika mereka melakukan kesalahan adalah, mengajaknya berbicara empat mata dan mendiskusikan perbuatannya, bukan malah melakukan kekerasan agresif di depan umum.Â
Mungkin ortu yang melakukan tindakan agresif menganggap sikapnya benar karena berhasil menghentikan perilaku anak. Namun ortu lupa hal tersebut dapat mempermalukan anak. Sebab boleh jadi saat tu ia berubah, namun tidak ada jaminan di hari lain ia tidak akan melakukannya.
Sifat anak yang berbeda satu sama lain. Ada yang merasa malu dengan kekerasan agresif tersebut, ada yang pasrah apa adanya, bahkan ada juga yang pendendam,. Akibatnya malah justru ganti mempermalukan ortu di depan orang banyak sebagaimana ia telah dipermalukan.
Demikian lima jurus menjadi ortu asyik, yang selalu diidolakan dan disayangi oleh anak-anaknya. Apakah anda telah berhasil menguasai semua jurus di atas? Selamat yaaaaa.... anda ternyata ortu yang luar biasa!