Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Cinta Bilang Cinta, Tips Menepis Cinta Segitiga

6 Agustus 2021   20:10 Diperbarui: 7 Agustus 2021   10:56 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com)

Cinta segitiga tidak akan terjadi bila kedua belah pihak saling mencintai, bukan cinta bertepuk sebelah tangan, ataupun pura-pura mencintai. Jika hanya satu pihak yang mencintai, maka cinta segitiga kemungkinan besar akan terjadi

Cinta segitiga, kata siapa tidak asyik? Asyik banget lho! Asalkan kita yang dicintai.

Dicintai oleh lebih dari satu orang memang menarik, meskipun cinta segitiga dianggap keterlaluan, namun akan lebih keterlaluan lagi jika cinta berubah menjadi segiempat, segilima, segienam, bahkan lebih banyak lagi karena terlalu banyak yang mencintai.

Tetapi dengan sikap kelewatan memberi harapan palsu (PHP) pada semua pihak, maka akan menimbulkan persoalan jika kita berada di posisi yang diduakan, ditigakan atau diempatkan, dan seterusnya. Saat itulah akan terasa jengkel, harga diri diremehkan, dan berbagai perasaan terluka lainnya.

Cinta bertepuk sebelah tangan

Terkadang tidak mudah mendefinisikan cinta segitiga bila salah satu pihak merasa tidak ada ikatan cinta di antara mereka, namun pihak yang mencintai diam-diam akan menunjukkan bahwa dia sebagai pihak yang tersakiti ketika yang dicintai menjalin kekaraban dengan orang lain. Hal seperti ini sering saya alami, bahkan saat masih bersekolah.

Saya termasuk orang yang sering dituduh melakukan cinta segitiga, meskipun saya merasa tidak melakukannya. Awalnyal saat sekolah dasar (SD). SD sudah kenal cinta?

Entahlah, yang pasti saat itu seorang teman cowok beda sekolah diam-diam memberi hadiah kecil melalui teman akrab saya. Sebuah kado manis berpita yang tidak saya sangka ditujukan pada saya, sebab saat itu saya mengira justru teman akrab saya yang diberi hadiah karena lebih pubertas daripada saya. 

Tapi tidak disangka memang hadiah dua buah buku tulis tebal bertuliskan "primadona" bersampul gambar Princess Diana memang ditujukan untuk saya. Mungkin hadiah itu tak berarti apa-apa jika mengingatnya saat ini, namun bila mengingat yang membelikan adalah bocah SD, itu luar biasa! Saya tak bisa membayangkan berapa uang jajan yang disisihkannya demi memberi hadiah buku tersebut.

Setelah menerima hadiah buku itu, saya tetap bersikap seperti biasa, sebab yang saya ingat memang saya tidak ada rasa, namun yang tidak saya sangka, teman cowok yang sama-sama masih bocah ingusan itu telah menganggap saya sebagai kekasihnya.

Tapi namanya cinta bocah SD, dia tak berani menyatakannya, hanya sekedar senyum, sapa, dan say hello. Saya baru tahu kalau dia betul-betul menganggap saya pacar saat saya tanpa sengaja berjalan dengan seorang teman cowok yang sudah kuliah, saat berpapasan dia betul-betul menunjukkan kemarahannya dan beranjak pergi. Sejak saat itu saya baru tahu bahwa saya diputuskan oleh seseorang yang tidak pernah saya anggap pacar.

Apakah yang saya lakukan itu perselingkuhan jika saya tak pernah menganggap hubungan kami sebagai cinta, tapi dia tetap menuduh saya melakukan cinta segitiga.

Setelah hubungan yang aneh dan tak bisa saya pahami sebagai sebuah cinta namun dia putuskan, saya baru menyadari bahwa dia sangat baik, perhatian, serta sangat menyayangi.

Tapi entah kenapa saya tak pernah berniat untuk menjelaskan kejadian sebenarnya, ataupun berusaha memperbaiki keadaan, padahal saya yakin S menginginkan kami bersama lagi, tapi mungkin karena saat itu saya masih sangat bocah, sehngga tak ada keinginan sama sekali untuk memperbaiki hubungan itu.

Setelah dianggap putus dengan S, saya kian akrab dengan teman cowok berinisial I yang lumayan usianya terpaut jauh karena dia sudah kuliah, sementara saya masih SD kelas 6, dan sekali lagi saya dicintai sepihak tanpa saya tahu kalau dicintai. 

Tak pernah ada ungkapan resmi tentang sebuah hubungan, jadi saya tidak pernah serius dalam menjalani hubungan dengannya. Semuanya berjalan enjoy-enjoy saja, relax, tanpa beban. 

Hingga suatu malam saat acara party kumpul-kumpul dengan teman banyak, seorang cowok mengajak berbincang , dari sorot matanya saya bisa membaca isyarat cinta, hingga perbincangan larut dan mencair, tidak disangka tiba-tiba I mendatangi kami berdua.

Saya yang merasa tidak ada ikatan dengan I bersikap biasa saja, namun tak disangka saat itu juga dia menunjukkan kecemburuannya dengan menyebut saya telah mengingkari janji bersamanya.

Saya cuma bengong tak dapat berkata apa-apa karena tak pernah merasa berikrar cinta bersamanya, runyam! Dengan mata berkaca-kaca dan mulut bergetar I berlalu cepat meninggalkan kami.

Cowok yang baru saya kenal tampak tak merasa bersalah dengan kejadian itu, justru dari sikapnya terbaca kegembiraan karena melihat peluang untuk mengungkapkan perasaannya makin terbuka lebar. Saat itu saya hanya terdiam dalam tanda tanya, benarkah telah melakukan cinta segitiga?

Cara mengantisipasi cinta segitiga

Lalu seperti apa sih sehatusnya kita menyikapi cinta? Memang serba salah, di satu sisi ingin setia, namun terkadang ada tanda tanya, jangan-jangan berada di posisi yang diduakan dan seterusnya.

Sebetulnya cinta segitiga tidak akan terjadi, jika pasangan:

Saling mencintai

Sebagai sebuah pasangan, kedua belah pihak harus saling mencintai, bukan cinta bertepuk sebelah tangan, ataupun pura-pura mencintai. Jika hanya satu pihak yang mencintai, maka cinta segitiga kemungkinan besar akan terjadi.

Sama-sama memiliki empati

Memiliki empati, berarti bisa merasakan bila mendapat perlakuan yang sama, jika merasa diduakan sangat menyakitkan, maka dia tidak akan melakukan hal itu pada pasangan, inilah yang disebut perasaan sehati. Bila pasangan saling cocok satu sama lain, maka tidak akan ada keinginan untuk membuat pasangannya tersakiti.

Mempunyai tujuan yang sama

Saat Anda dan pasangan mempunyai tujuan masa depan yang sama, cita-cita yang ingin diraih berdua saling sesuai serta mendapat dukungan, maka akan timbul perasaan seia sekata, tidak ingin kehilangan satu sama lain untuk mewujudkannya, sehingga tidak ada ruang untuk pihak ketiga masuk kedalamnya, sebab ada pemikiran bahwa jika pihak ketiga masuk, maka akan membawa cita-cita yang berbeda, sehingga akan sulit mewujudkan cita-cita berdua sebelumnya.

Memahami dan menerima kekurangan

Ketika sebuah pasangan melihat kekurangan yang dimiliki, mereka akan saling memahami dan menerima apa adanya. Terdapatnya cinta segitiga karena saat melihat kekurangan pasangan, tiba-tiba terlihat kesempurnaan yang dimiliki oleh pihak ketiga. 

Padahal setelah pihak ketiga berhasil direngkuh, maka seiring perjalanan waktu, kesempurnaan itu akan memudar, mulailah terlihat kekurangan-kekurangan, yang bisa saja akan membuka peluang lagi bagi pihak keempat untuk masuk karena terlihat lebih sempurna, atau bisa juga pasangan awal kembali terlihat sempurna dari kekurangan, dibandingkan pihak yang selama sekian waktu dianggap sempurna.

Kepuasan sempurna tak pernah bisa diraih oleh manusia, itulah kenapa jika pasangan belum cukup dewasa dalam bersikap maka hal-hal kecil dapat menjadi alasan besar untuk berlabuh pada cinta yang lain.

Terkadang banyak orang beranggapan bahwa belumlah menjadi sebuah kesalahan, jika cinta segitiga itu terjadi ketika sama-sama belum terikat tali pernikahan, namun akan menjadi sebuah aib dan kesalahan jika telah terjadi ikatan cinta resmi dalam sebuah pernikahan.

Meskipun banyak dijumpai adanya cinta segitiga dalam sebuah pernikahan, tapi dalam berpacaran pun lebih banyak lagi, hanya saja tidak terekspos ke permukaaan karena belum adanya ikatan resmi, yang memperlemah hak untuk pembelaan dan penuntutan.

Cinta bilang cinta

Dari uraian cerita masa lalu saya di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sikap cowok-cowok yang tak jelas, cinta tetapi tidak berani berterus terang, tidak berani gentle menyatakan cinta bila memang cinta, dapat menimbulkan kebingungan dalam bersikap seperti dua kejadian yang dahulu pernah saya alami.

Di satu sisi saya hanya menganggap sebagai sebuah pertemanan, namun di sisi lain segalanya baru terungkap jelas bahwa mereka menganggap saya sebagai kekasihnya setelah saya mengenal cowok yang berbeda.

Dan hal seperti itu terus menerus terjadi pada cowok-cowok yang saya kenal berikutnya, ketidak beranian mereka berterus terang menyatakan cinta tapi ternyata mencintai benar-benar menyulitkan posisi saya, sebab setiap mengenal cowok baru itu berarti saatnya putus dengan cowok sebelumnya, karena merasa diduakan dan diselingkuhi, padahal saya tak pernah menyadari adanya perasaan cinta di antara kami..

Bagaimana saya bisa dituduh berselingkuh dan melakukan cinta segitiga jika mereka saja tak pernah menyatakan cinta? Mereka merasa memiliki dan telah membuat janji cinta bersama tapi saya tidak pernah merasa tentang semua itu.

Jika memang saya tidak peka seperti yang mereka tuduhkan, lalu kenapa mereka tak berani menyatakan cinta secara langsung, namun justru disaat saya mengenal cowok yang lain, barulah mereka mencak-mencak dan merasa dikhianati serta menganggap saya melakukan cinta segitiga.

Semua masih misteri, masih tanda tanya, dan menjadi jawaban yang berbeda bagi kami. Jawaban saya berbeda dari jawaban mereka, dan jawaban mereka sudah pasti juga akan berbeda dari jawaban saya.

Padahal jika saat ini mereka dikumpulkan kembali, mungkin mereka memiliki keberanian untuk menyatakan cinta, namun sepertinya akan berbuah simalakama, yang bakal terjadi bukan hanya cinta segitiga, tapi juga segiempat, segienam, bahkan segitujuh, sebab beberapa waktu berselang, mereka satu persatu sempat mengungkapkan kerinduannya untuk bertemu kembali.

Kini, saya hanya ingin mengenang apa yang telah terjadi di antara kami, dan bukan untuk bertemu kembali, itu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun