Mohon tunggu...
Faliqul Isbakh Annaba
Faliqul Isbakh Annaba Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Sedang Belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Longsor Jemblung: Tragedi Bencana Alam yang Mengguncang Dunia

13 Desember 2023   10:51 Diperbarui: 13 Desember 2023   11:04 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dusun Jemblung 2014-2016

Banjarnegara, 12 Desember 2014 - Bencana tanah longsor kembali menimpa Indonesia, kali ini di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Longsor tersebut terjadi pada hari Jumat, 12 Desember 2014, sekitar pukul 17.30 WIB.

Longsor tersebut disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi di wilayah tersebut. Tanah longsor tersebut menimbun akses jalan utara Banjarnegara-Dieng sepanjang 1 kilometer. Selain itu, longsor tersebut juga menimbun 43 rumah yang dihuni sekitar 300 jiwa dari 53 keluarga.

Pencarian korban longsor tersebut dilakukan oleh tim SAR gabungan dari berbagai instansi, termasuk TNI, Polri, Basarnas, dan BPBD. Hingga hari Senin, 15 Desember 2014, tim SAR telah menemukan 95 korban tewas dan 13 orang dinyatakan hilang.

Bencana longsor di Dusun Jemblung merupakan salah satu bencana alam paling memilukan yang pernah terjadi di Indonesia. Tragedi ini telah menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian material yang sangat besar.

Faktor-Faktor Penyebab Longsor

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya longsor di Dusun Jemblung. Faktor-faktor tersebut antara lain:

  • Geomorfologi

Dusun Jemblung terletak di daerah perbukitan dengan topografi yang terjal. Kondisi ini sangat rentan terhadap terjadinya longsor.

  • Batuan penutup

Batuan penutup di Dusun Jemblung berupa soil yang berasal dari pelapukan batuan breksi vulkanik. Soil memiliki tekstur yang gembur dan mudah longsor.

  • Curah hujan

Curah hujan di wilayah Dusun Jemblung pada hari terjadinya longsor sangat tinggi, yaitu mencapai 100 mm per jam. Curah hujan yang tinggi tersebut memicu terjadinya longsor.

  • Mata air

Pada bagian atas dan tengah bukit di Dusun Jemblung terdapat mata air. Mata air tersebut menyebabkan tanah menjadi jenuh air dan rentan longsor.

  • Tataguna lahan

Tataguna lahan di Dusun Jemblung sudah banyak berubah. Lahan pertanian yang semula ditanami tanaman keras seperti jati, diganti menjadi lahan pertanian tanaman tahunan seperti sayuran. Perubahan tataguna lahan ini juga turut berkontribusi terhadap terjadinya longsor.

Dampak Longsor

Bencana longsor di Dusun Jemblung telah menimbulkan banyak dampak, baik secara fisik maupun nonfisik. Dampak fisik dari longsor tersebut antara lain:

  • Kematian

Longsor tersebut telah menyebabkan kematian 95 orang dan 13 orang dinyatakan hilang.

  • Kerugian material

Longsor tersebut telah menyebabkan kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum, seperti rumah, jalan, dan jembatan. Kerusakan tersebut diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Dampak nonfisik dari longsor tersebut antara lain:

  • Kesedihan

Kematian dan hilangnya orang-orang terkasih telah menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga korban.

  • Kekhawatiran

Warga di sekitar lokasi longsor merasa khawatir akan terjadinya longsor susulan.

  • Ketidakpastian

Warga yang kehilangan rumah dan tempat tinggalnya merasa tidak memiliki kepastian masa depan.

Pembelajaran dari Longsor Jemblung

Bencana longsor di Dusun Jemblung merupakan pelajaran berharga bagi kita semua. Bencana tersebut menunjukkan bahwa kita harus lebih waspada terhadap potensi terjadinya bencana alam, terutama di daerah-daerah yang memiliki faktor-faktor risiko bencana.

Selain itu, kita juga harus lebih memperhatikan tataguna lahan di daerah-daerah rawan bencana. Tataguna lahan yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko terjadinya bencana alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun