Mohon tunggu...
Moh FalahAlpaizi
Moh FalahAlpaizi Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Ig : falahalpaizi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Grab Membuatku Tenang

23 Desember 2019   11:16 Diperbarui: 23 Desember 2019   11:32 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Dulu saat di bangku SMA, saya sangat sering sekali menggunakan aplikasi ini. Layanan yang saya sering gunakan yaitu grabbike dan grabfood. Saya sangat begitu terkesan ketika menaiki grabbike yang saya tumpangi. Saya memesannya sepulang dari bimbel di Nurul Fikri. Kala itu hujan gerimis, sang driver pun menawarkan saya helm dan jas hujan. Akan tetapi, saya menolaknya karena menurut saya jarak yang terlalu dekat dan intinya ribet.

Kemudian, di tengah perjalanan sang driver dengan ramahnya memulai pembicaraan. Padahal saya mengira dia akan mengacangi saya sepanjang perjalanan. Ternyata tidak!. "Kakaknya ini baru pulang ngajar atau abis belajar ka dari tempat les tadi?" tanya sang driver. "Aku baru pulang les ka hehe.", "Wah, kelas 12 ya?","Iya, ka","Wih mau lanjut studi kemana nih?","Doain ya, ka! Aku pengen di Unpad", "Aamiin pasti bisa lulus koo hehe. Oiya, doain aku juga yaa tahun ini lulus", "Loh, emang kakanya kuliah dimana terus jurusan apa?", "Aku Hubungan Internasional UIN Jakarta". Sontak, saya kaget.

Seorang mahasiswa sudah mengais rezeki demi tambahan uang itu super keren banget, pikir saya kala itu. Saya pun mengamini harapannya dengan yakin. "Di Unpad mau ngambil jurusan apa?" tanyanya kembali seraya tak mau menutup topik. "Sastra Jerman ka", "Wih keren tuh! Aku juga pengen lanjut S2 di Jerman".

Tanpa disangka-sangka kami memiliki impian yang sama, kuliah di Jerman. "Sama ka. Aku juga pengen banget kuliah di Jerman tapi biaya lumayan besar banget dan terlebih lagi kita harus punya sertifikat kelulusan B2 bahasa Jerman", "Iya emang bener banget haduh. Eh, emang kamu jurusan apa kok mau ngambil Sastra Jerman Unpad?",

"Hehehe, aku kan jurusan Bahasa dan sastra Jerman di MAN 4 Jakarta nih jadi aku ngerasa yaudah lah lanjutin aja apa yang udah aku pelajarin. Sayang juga kalo dilepas gitu aja", "Wah berarti udah punya dasar bisa Bahasa jerman dong? Coba ngomong dong", "Ehm, apa yak. Ich bin raihannisa. Ich wohne in bintaro. Ich komme aus Jakarta", "Aku taunya cuman Bahasa Jermannya aku cinta kamu. Ich liebe dich, hahahaha". Kami pun tertawa seksama.

Tak terasa saya pun sampai ditujuan akhir yaitu boarding MAN 4 Jakarta. Saya pun membayar sesuai orderan. Tak lupa mengucapkan terima kasih. Saya pun berlarian ke dalam Gedung boarding. Tiba-tiba sang driver mengucapkan salam perpisahan yang amat berkesan, "Sukses yaaaa Ujiannya! Dadah!" seraya melambaikan tangan kepada saya. Saya pun menjawab, "Dadah ka. Doain lulus di Unpad yaah. Makasi."

Perjalanan sekitar 10 menit yang amat berkesan. Dulu, saya mengira driver ojek online tuh nyeremin. Ternyata pas udah dirasain enggak sama sekali. Malah ramahnya ga ketulungan. Sebenarnya, saya mengalami kesan yang amat baik setelah memakai aplikasi ini selama kurang lebih lima tahun.

Ada driver yang memberikan sebuah pelajaran hidup dengan petuah-petuah hangatnya, ada juga driver yang membuat hari saya badmood karena motor yang dibawa super ngebut, dan ada driver yang memberikan kembalian uang lebih saat memesan di grabfood.

Tidak hanya ramah para driver grab pun sangat jujur. Sewaktu saya dan teman-teman saya pulang dari Blok M Square karena sudah larut malam akhirnya kami memutuskan untuk memesan grabcar. Di dalam mobil kami hanya menikmati heningnya suasana malam hari itu. Kami pun turun setibanya di depan gerbang boarding MAN 4 Jakarta.

Kemudian, tak lama teman saya memberi tahu bahwa Hp yang dibawanya tertinggal di dalam mobil yang tadi kita naiki. Beruntungnya saat saya memesan grabcar, sang driver menelpon saya untuk mengetahui lokasi penjemputan. Jadi, story miscall pun masih tercatat dalam Hp saya. Saya pun menelponnya dan berharap ia mengembalikannya.

Sang driver mengecek terlebih dahulu dan benar saja Hp teman saya tertinggal. Karena sudah larut malam dan ia terlanjur masuk ke dalam gerbang tol Ia pun memberi saran agar esok hari Hp teman saya di paketkan melalui aplikasi grab. Dan benar saja, Hp teman saya kembali dengan selamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun