Mohon tunggu...
fakhri nashrullah
fakhri nashrullah Mohon Tunggu... Murid sma

Suka semua

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program Makan Bergizi Gratis di SMAN 1 Tanjung Selor Mempengaruhi Pendapatan Kantin, Keuntungan Menurun Hingga Lebih Dari 50%

21 September 2025   21:50 Diperbarui: 21 September 2025   20:47 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sementara itu, sebagian siswa mengaku masih membeli jajanan di kantin meski sudah mendapatkan makanan gratis. "Kalau makanannya enak sih saya makan yang gratis, tapi kadang pengen juga beli jajan lain di kantin. Jadi tergantung mood," ujar seorang siswa kelas XI.

Namun ada juga siswa yang lebih memilih makanan gratis karena alasan ekonomi. "Dulu saya jarang jajan di kantin karena uang saku terbatas. Sekarang bisa makan gratis, jadi senang," kata siswa lainnya.

Tantangan Jangka Panjang

Keberlanjutan program MBG di SMAN 1 Tanjung Selor akan sangat bergantung pada dukungan anggaran pemerintah dan efektivitas pengelolaan di lapangan. Jika program ini berhasil berjalan baik, dampaknya terhadap gizi dan prestasi siswa bisa sangat besar. Namun, jika tidak diimbangi dengan solusi untuk pelaku usaha lokal seperti pedagang kantin, maka akan muncul masalah baru berupa hilangnya sumber penghasilan bagi masyarakat sekitar sekolah.

Dinas pendidikan dan pihak sekolah perlu melakukan evaluasi berkala terhadap program ini, termasuk melakukan survei kepuasan siswa, guru, orang tua, dan pedagang kantin. Hasil survei dapat menjadi dasar perbaikan program ke depan.

Kesimpulan

Program Makan Bergizi Gratis di SMAN 1 Tanjung Selor adalah langkah positif dalam meningkatkan kualitas gizi siswa dan mendukung proses belajar-mengajar. Namun dampak ekonomi terhadap kantin sekolah tidak boleh diabaikan. Perlu ada sinergi antara pemerintah, sekolah, dan pelaku usaha kantin agar program ini berjalan seimbang: siswa sehat, kantin tetap hidup.

Jika berbagai pihak dapat bekerja sama, bukan tidak mungkin program MBG justru menjadi peluang baru bagi pedagang kantin untuk berkembang. Namun tanpa penyesuaian kebijakan dan dukungan yang memadai, program yang baik ini bisa menimbulkan efek samping ekonomi yang merugikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun