Mohon tunggu...
Fajrul Ulum
Fajrul Ulum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Data diri

Seorang alumni Pesantren yang senantiasa akan menjadi santri dalam hidupnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Heboh, 8.000 Migran Maroko Berenang ke Spanyol Malah Disuruh Balik Lagi...

29 Juni 2021   20:29 Diperbarui: 29 Juni 2021   23:17 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Itu kalau mereka memiliki kemampuan untuk bersaing dan beradaptasi, bagaimana kalau mereka tidak punya keahlian dan harus menunggu takdir? Ujungnya-ujungnya jadi pengangguran, tidak punya pekerjaan, jadi beban lingkungan yang kemudian meningkatkan kemiskinan.

Satu contoh kecil deh yang ada di bumi pertiwi ini, Jakarta, ibu kota negara tercinta kita yang memiliki segudang daya tarik bagi para pendatang untuk mengadu nasib. Ada yang datang untuk belajar, bekerja, mencari pekerjaan atau memperoleh kehidupan yang lebih layak. Semakin banyak orang yang datang semakin padat penduduk, semakin padat penduduk maka timbullah berbagai masalah seperti kurangnya lapangan pekerjaan, kriminalitas, pengangguran, kemiskinan, pengemis, keterbatasan  lingkungan lahan terbuka, kelestarian lingkungan hijau yang semakin langka hingga limbah rumah tangga.  Hal ini semua menjadi ancaman bagi masyarakat setempat dan para migran itu sendiri dari segi fisik, social, budaya, ekonomi serta lingkungan.

Ini baru para migran legal, bagaimana dengan para migran yang illegal yang identitasnya tidak diketahui? Yang legal saja pemerintah sangat kesusahan apalagi yang illegal yang tidak diakui keberadaannya tiba-tiba memberi pengaruh buruk. Terlebih lagi dimasa pendemi ini, kita tidak tahu kondisi kesehatan mereka tiba-tiba berbaur dan menimbulkan masalah kesehatan. Yang harusnya dalam bepergian ada pengecekan kondisi kesehatan.

Bukannya bermaksud menyingkirkan para migran ini, tapi yang terdampak bukan hanya para warga pribumi tapi para migran itu sendiri. Para pendatang ini juga manusia, mereka berhak mendapat kehidupan yang layak, namun ketika mereka tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada mereka sendiri yang akan menerima konsekuensinya. Kalau memang ingin bermigrasi, silahkan ikuti aturan yang ada, ada pihak yang bertannggung jawab menaungi langsung masalah migrasi ini dan pastinya pemerintah setempat pasti memikirkan masalah yang mereka hadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun