Mohon tunggu...
Fajrul Affi Zaidan Al Kannur
Fajrul Affi Zaidan Al Kannur Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Lidah akan terus berkata jujur, selagi hatinya ikhlas dan luhur

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mengintip Peluang Indonesia di Cabor Baru Asian Games 2018

10 Agustus 2018   23:43 Diperbarui: 11 Agustus 2018   10:39 1464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelaran Asian Games 2018 tinggal menghitung hari, segala persiapan telah dipersiapkan semaksimal mungkin. Jutaan pasang mata seantero dunia akan tertuju pada kejuaraan olahraga multi-event ini. 

Seluruh atlet kontingen dari setiap negara berambisi untuk menjadi yang terbaik pada ajang kejuaraan ini. Indonesia sendiri ditargetkan untuk meraih 20 medali emas demi memenuhi target masuk ke jajaran 10 besar dari pemerintah. 

Asian Games ke XVII ini akan digelar 18 Agustus -- 2 September 2018 dengan mempertandingkan 40 cabang olahraga, terdiri dari 32 cabang olahraga olimpiade dan 8 cabang olahraga non-olimpiade. 

Dari 40 cabang olahraga yang dipertandingkan 10 diantaranya merupakan cabor baru dalam gelaran pesta Asian Games. 10 cabor baru yang akan dipertandingkan itu adalah rollersport, bridge, sambo, kurash, basket 3X3, jet ski, paralayang, pencak silat, ju jitsu, panjat tebing. Lantas bagaimanakah peluang atau kans Indonesia untuk meraih medali dari cabor-cabor baru itu ? Dari 10 cabor tersebut, sebagian besar berpeluang memberikan medali emas untuk Indonesia. 

Setidaknya ada 6 cabor yang bisa menjadi lumbung emas untuk kontingen Indonesia, yaitu: bridge, jet ski, paralayang, pencak silat, dan panjat tebing.

Bridge

Cabor baru yang seperti permainan remi ini masuk sebagai cabor di Asian Games setelah Gabungan Bridge Sluruh Indonesia (PB GABSI) berhasil melobi Dewan Olimpiade Asia. Dalam Asian Games 2018, bridge akan memainkan enam nomor. Masing-masing adalah tim putra, tim putri, tim beregu campuran, tim beregu campuran super, duet putra, dan duet putri. 

Indonesia berpeluang besar menggondol medali emas dari cabor ini. Maklum saja, Indonesia adalah salah satu tim kuat dunia dalam olahraga ini. Hal itu terbukti lewat beberapa event yang diikuti sebagi persiapan menuju Asian Games 2018,. 

Pada Test Event Road to 18th Asian Games 2018 di Depok. Indonesia berhasil meraih 4 medali emas, 1 medali perak, dan 2, medali perunggu dari enam nomor yang dilombakan. Terbaru, pada 10-14 Juli di Chicago, Amerika Serikat, tim bridge Indonesia yang dipersiapkan untuk Asian Games berhasil menjadi juara umum turnamen "Windy City Regional Championship" dengan perolehan medali 4 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. 

Selain itu, Indonesia juga menjadi juara umum di dua kejuaraan lain yaitu "36th International Bridge Festival Albena 2018" dan "Music City Summer Sectinal Tournament" yang digelar di Bulgaria dan Nashville, Amerika Serikat. Karena itu, Indonesia sangat berpeluang untuk berjaya di cabor ini dan memenuhi target dua medali emas yang diberikan

Jetski

Cabor jetski menyediakan 12 medali emas dari nomor ski modified, runabout 1.100 stock, runabout limited, dan endurance runabout open. Indonesia berpeluang menyabet emas lewat salah satu atletya merupakan juara dunia jetski yaitu Aero Sutan Aswar. Maka target dua emas yang diberikan kepada Indonesia Jetsport and Boating Association (IJBA) dirasa akan mudah untuk dipenuhi.

Pencak Silat

Dalam cabor pencak silat Indonesia akan tampil dengan kekuatan 22 orang atlet yang turun pada 16 nomor dari 22 nomor yang dilombakan. Pemerintah menragetkan 3 emas dari cabor pencak silat, namun pelatih kepala timnas pencak silat menyatakan siap untuk merebut medali lebih dari target yang diberikan dan menjadi juara umum. 

Dan untuk menjadi juara umum Indonesia setidaknya harus meraih enam hingga delapan medali emas. Hal ini merupakan target yang cukup realistis mengingat pencak silat adalah olahraga bela diri yang berasal dari Indonesia dan Indonesia merupakan jawara dunia di cabor ini.

Paralayang

Untuk cabor paralayang, Asian Games melombakan dua nomor yaitu ketepatan mendarat dan lintas alam. Total ada enam medali yang diperebutkan dan Indonesia menargetkan dua medali emas. Untuk mewujudkan target tersebut Indonesia telah memilih delapan atlet dari 18 atlet nasional yang akan bertarung di Asian Games. Pemilihan delapan atlet tersebut berdasarkan hasil kesepakatan tim pelatih dengan mengacu dari sisi teknik, mental dan hasil selama latihan. 

Atlet-atlet yang dipilih merupakan atlet yang memiliki prestasi mentereng. Sebut saja Rika Wijayanti adalah juara dunia seri World Paragliding Accurancy Chamionship (WPAC) tahun lalu. Maka dari itu tim pelatih dan para atlet optimis dapat memberikan hasil yang terbaik dan memenuhi target yang diberikan.

Panjat Tebing

Cabor ini akan dimainkan di Jakabaring Sport City yang mempertandingkan 6 nomor putra dan putri. Masing-masing adalah kategori speed, combined, dan speed relay. Indonesia akan berupaya merebut dua emas seperti yang ditargetkan oleh Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI). 

Indonesia bakal mengandalkan salah satu atletnya pada kategori speed yaitu Aries Susanti Rahayu yang bulan Mei lalu berhasil menjadi juara dunia dalam kategori speed climbing performa dalam kejuaraan dunia di Tiongkok. Hal ini jugalah yang membuat dirinya dijuluki spider woman. Karena berhasil menjadi wanita tercepat dunia di ajang panjat tebing.

Dari hasil uraian-uraian diatas dapat dilihat bahwa cabor-cabor baru dalam Asian Games 2018 kali ini sangat menguntungkan bagi Indonesia untuk menambah pundi-pundi medalinya. Hal ini merupakan keuntungan yang diperoleh Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games. Indonesia merupakan tuan rumah Asian Games 2018 memiliki kewenangan untuk menentukan cabang olahraga apa saja yang nantinya akan diperlombakan. 

Strategi untuk menambah pundi-pundi emas juga bisa dilakukan lewat cara ini dengan menamabah cabor yang menguntungkan dan memungkinkan untuk dimenangkan Indonesia dan menghilangkan atau mengurangi cabor yang kurang menguntungkan bagi Indonesia. 

Namun, penambahan atau pengurangan cabor seyogyanya juga memperhatikan aspek penyelenggaraan Asian Games itu sendiri. seperti kemeriahan, antusiasme, dan kesiapan venue cabor yang akan dilombakan. Jadi, keputusan paling bijak yang dapat diambil Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games adalah dengan berpedoman pada asas sukses penyelenggaraan dan sukses berprestasi di ajang Asian Games 2018 kali ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun