Satu tahun sudah Presiden Prabowo Subianto memimpin Indonesia. Dalam waktu yang singkat, perhatian besar terhadap bidang kesehatan terlihat jelas. Mulai dari layanan pemeriksaan gratis, pembangunan rumah sakit, hingga peningkatan tenaga medis---semuanya menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan rakyat hidup sehat dan terlindungi.
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG)
Program ini menjadi salah satu langkah paling nyata di bidang kesehatan. Diluncurkan secara nasional pada 10 Februari 2025, masyarakat kini bisa memeriksakan kesehatannya secara gratis di Puskesmas atau klinik yang bekerja sama dengan BPJS, bertepatan dengan hari ulang tahun atau hingga satu bulan setelahnya.
Pemeriksaan meliputi tekanan darah, gula darah, kolesterol, hingga deteksi penyakit kronis. Pemerintah menargetkan 60 juta orang mendapat layanan ini di tahun pertama. Hingga awal Juni 2025, sudah 7,8 juta warga yang memanfaatkannya. Ini bukti bahwa kesehatan kini menjadi hak yang benar-benar dirasakan masyarakat.
Pembangunan Rumah Sakit Baru
Pemerintah juga mempercepat pembangunan 66 rumah sakit baru dalam lima tahun. Untuk tahun 2025 saja, direncanakan 32 rumah sakit dibangun, dan 34 rumah sakit sisanya akan menyusul di tahun berikutnya. Dari jumlah itu, 16 rumah sakit sudah memulai tahap pembangunan (groundbreaking). Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah memperluas akses layanan kesehatan hingga ke daerah-daerah.
Anggaran Kesehatan yang Meningkat
Untuk tahun 2026, pemerintah mengalokasikan Rp 244 triliun khusus sektor kesehatan. Dana besar ini akan digunakan untuk memastikan layanan kesehatan merata, membantu biaya asuransi bagi masyarakat miskin dan rentan, memperbaiki fasilitas rumah sakit, menurunkan angka stunting, serta mendukung program bantuan gizi dan pengendalian penyakit menular. Termasuk juga mendanai program Cek Kesehatan Gratis agar terus berjalan berkelanjutan.
Pendidikan Kedokteran dan Tenaga Kesehatan
Kesehatan tidak akan maju tanpa tenaga medis yang cukup. Karena itu, pemerintah merencanakan pembukaan 148 program studi baru di 57 fakultas kedokteran, termasuk program spesialis dan subspesialis. Presiden Prabowo juga menargetkan berdirinya 30 fakultas kedokteran baru untuk mengatasi kekurangan dokter umum dan dokter spesialis di Indonesia. Ini langkah penting agar setiap daerah punya tenaga medis yang memadai.
Fasilitas Kesehatan Berstandar Internasional
Selain rumah sakit baru, pemerintah juga meresmikan berbagai fasilitas kesehatan berstandar internasional. Contohnya pembangunan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains di RS PON Mahar Mardjono, Jakarta. Tak hanya itu, pengembangan Bali International Hospital dan Sanur Special Economic Zone juga menjadi bukti keseriusan pemerintah mengurangi ketergantungan masyarakat yang selama ini harus berobat ke luar negeri.