Perdamaian Dunia di Tangan Prabowo

Kehadiran Presiden Prabowo di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun ini menjadi momen penting, bukan hanya untuk bangsa Indonesia saja melainkan bagi seluruh dunia. Sidang PBB merupakan panggung global, di mana setiap pemimpin yang hadir dan berpidato di forum tersebut pastinya membawa pesan, harapan, serta menunjukkan arah kebijakan luar negerinya. Namun bagi Prabowo kesempatan berpidato di Sidang Umum PBB bukan hanya sekedar pidato diplomatik saja, namun momen ini merupakan ujian kenegarawanan dan peluang untuk meneguhkan peran Indonesia sebagai penengah perdamaian dunia.

Prabowo dengan segala bentuk latar belakangnya, memimpin dan membawa Indonesia dengan memegang teguh prinsip politik luar negeri bebas aktif yang tidak berpihak kepada kekuatan besar mana pun justru kini menjadi peluang besar Indonesia dalam berperan memperjuangkan perdamaian dunia. Maka dari itu kita dapat pastikan kehadiran Prabowo di forum PBB bukan sekedar simbolis melainkan representasi nyata bahwa Indonesia serius dalam menjaga stabilitas global.

Di tengah ketidakpastian global serta ketegangan dunia akan konflik yang melibatkan peperangan antar negara seperti konflik Palestina dengan Israel, Rusia dengan Ukraina dan baru-baru ini adanya serangan Israel ke Qatar yang sempat memicu ketegangan, peran Prabowo sebagai jembatan dialog sangat ditunggu. Pidato Prabowo di PBB nanti akan menjadi penegasan bahwa Indonesia hadir bukan untuk berpihak pada blok manapun, melainkan untuk membela kepentingan kemanusiaan universal.

Dalam menjaga perdamaian dunia, Indonesia memiliki modal kuat dalam kontribusi menjaga perdamaian, dari mengirim pasukan pedamaian PBB, keberhasilan menjaga stabilitas di kawasan Asia Tenggara, dan penanaman nilai Pancasila dalam menjunjung tinggi keadilan sosial dan perdamaian menjadi modal tegas Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia, maka sangatlah mungkin peran Presiden Prabowo Subianto membawa perdamaian dunia saat ini.

Untuk mencapai perdamaian dunia tentunya bukan pekerjaan yang mudah, namun jika melihat kondisi saat ini dimana Presiden Prabowo menjadikan diplomasi perdamaian sebagai indentitas kepemimpinannya, maka Indonesia bukan hanya sebagai negara demograsi terbesar di Asia, melainkan sebagai pembawa perdamaian dunia.

Kini harapan dalam mencapai perdamaian dunia berada di tangan seorang Presiden Indonesia yakni Prabowo Subianto bukanlah hal yang tidak mungkin. Sidang Umum PBB merupakan langkah awal, akan tetapi berangkat dari sanalah dunia bisa melihat bahwa mimpi perdamaian tidak lagi sebatas wacana melainkan kenyataan jika diperjuangkan dengan keberanian dan konsistensi.