Pada pertemuan Komisi Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone (SEANWFZ) di Kuala Lumpur, Malaysia, Menlu Sugiono hadir sebagai perwakilan resmi Indonesia dan menyuarakan langkah visioner akan pentingnya kawasan ASEAN sebagai kawasan bebas senjata nuklir di tengah tingginya risiko perang nuklir global.
Sugiono juga menyoroti serangan terhadap fasilitas nuklir Iran yang menurutnya sebagai pelanggaran hukum internasional, dan ancaman nyata bagi stabilitas global. Di dalam forum Sugiono menekankan bahwa SEANWFZ bukan sekedar simbol politik, namun harus berperan nyata dalam menjaga perdamaian dunia terkhusus di ASEAN.
Menlu Sugiono sebagai perwakilan Indonesia menyerukan akan pentingnya penguatan sinergi antar zona bebas senjata nuklir di berbagai kawasan. Kolaborasi lintas kawasan sebagai strategi diplomasi Sugiono diharapkan dapat memperkuat suara kolektif dalam mendorong perlucutan senjata global dan memperkuat norma non-proliferasi.
Seruan Menlu Sugiono ini dinilai sebagai langkah yang visioner dan menjadi kunci ASEAN dalam menjaga kawasan tetap bebas dari ancaman nuklir. Hal ini sejalan dengan prinsip bangsa Indoneisa yang menjunjung tinggi perdamaian dan stabilitas dunia.
Diplomasi Sugiono ini juga dinilai berhasil dan menjadikan Indonesia sebagai pionir dalam menjaga kawasan ASEAN dari aktifitas senjata nuklir di forum SEANWFZ. Pemikiran Sugiono yang visioner ini juga dinilai berhasil meyakinkan negara-negara akan pentingnya mejaga kawasan dari bahayanya senjata nuklir, dan berhasil membuat Asia Tenggara sebagai kawasan bebas nuklir yang menjadikan negara-negara ASEAN tetap aman dan damai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI