Opini: Pencemaran Lingkungan di Kabupaten Bungo—Antara Aktivitas PETI dan Krisis Air Bersih
Kabupaten Bungo, Jambi, kini tengah menghadapi krisis lingkungan yang semakin mengkhawatirkan. Sungai-sungai utama seperti Batang Bungo, Batang Tebo, Batang Pelepat, Batang Senamat, dan Batang Jujuhan, yang sebelumnya menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat, kini berubah menjadi aliran air keruh akibat aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI). Menurut Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bungo, Alfianto, hampir seluruh sungai besar dan anak sungai di Bungo dalam kondisi memprihatinkan .
Aktivitas PETI di hulu sungai, terutama di Kecamatan Rantau Pandan dan Bathin III Ulu, telah menyebabkan kerusakan parah pada ekosistem sungai. Warga setempat melaporkan bahwa air sungai yang dulunya jernih kini tercemar oleh limbah merkuri dan lumpur, membuatnya tidak layak konsumsi maupun untuk kebutuhan sehari-hari . Kondisi ini diperburuk dengan adanya limbah industri yang meluap ke sungai, seperti yang terjadi pada PT Bina Mitra Makmur (BMM), yang mendapat perhatian serius dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bungo .
Dampak dari pencemaran ini sangat dirasakan oleh masyarakat. Di Kecamatan Jujuhan, misalnya, warga kesulitan mendapatkan air bersih karena Sungai Senikat yang keruh dan tercemar . Selain itu, kualitas udara yang memburuk akibat kebakaran hutan dan lahan juga meningkatkan jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Bungo .
Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta. Pemerintah Kabupaten Bungo telah melakukan penertiban terhadap PETI dengan membakar 11 titik lubang tambang ilegal di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang . Namun, penertiban semacam ini harus dilakukan secara konsisten dan menyeluruh. Selain itu, penting untuk menyediakan alternatif mata pencaharian bagi masyarakat yang bergantung pada PETI, seperti pelatihan keterampilan dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Gerakan mahasiswa dan pemuda, seperti yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Bungo, menunjukkan bahwa kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dapat mendorong perubahan positif dalam upaya pelestarian lingkungan .
Pencemaran lingkungan di Kabupaten Bungo adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan segera. Melalui kerjasama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, diharapkan kondisi lingkungan di Bungo dapat pulih dan kembali memberikan manfaat bagi generasi mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI