Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Siapa Saya, Pantaskah Mendapat Lailatul Qadar?

22 April 2022   23:05 Diperbarui: 29 April 2022   03:50 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ada hal yang sangat ditunggu bagai harta karun di dalam Ramadan bukan lain adalah Malam Lailatul Qadar dimana telah disebutkan jika malam ini sungguh lebih baik daripada seribu bulan. Tapi tak setiap orang mendapatkannya karena merupakan pemberian Allah SWT untuk hamba hambanya yang terpilih.

Kadang tersirat apakah saya berkesempatan mendapatkan malam ini? tapi kenapa harus menyerah dan berkecil hati? saya atau bahkan anda sadar akan apa yang kita lakukan belum sesempurna seperti hamba idaman yang banyak diceritakan dalam kisah kisah orang orang soleh, belum memenuhi bahkan masih belang betong menjalankan ibadah. 

Tapi sebetulnya Ramadan datang untuk mengingatkan kita membuat kita lebih giat membuat kita makin baik dari berbagai segi dan makin meningkatkan kualitas kita di hadapan sang Pencipta Allah SWT. Sesungguhnya kita bahkan tak akan dapat tersentuh bahkan merasakan Lailatul Qadar jikalau kita adalah orang orang malas serta mudah menyerah.

Sia siakah Ramadan Ramadah dan bulan bulan sebelumnya? tidakkah kita berusaha agar lebih baik serta sempurna dari sebelum sebelumnya? Saya dalam hati dan pikiran berkeyakinan siapapu orang orang yang istimewa yang mendapatkan Lailatul Qadar adalah orang orang yang sangat mencintai Allah SWT dan Nabi Muhammada SAW yang berusaha untuk menyempurnakan keimanan serta ketaqwaan agar makin baik baik lagi. Dan saya berusaha untuk melengkapinya agar dapat bersaing mendapatkannya.

"Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan (yang sedikit) dibanding kehidupan akhirat." (Q.S Ar-Ra'd: 26)

Seperti ayat yang saya kutip diatas Allah SWT akan menghendaki siapun yang di kehendakinya untuk mendapat berkah, tentu dengan makin bertambah usia dan makin bertambahnya kelilmuan kita menjadikan cambuk untuk berlomba lomba memantaskan diri agar mendapatkan hidayah dan angugrahNya.

Di sepuluh hari terakhir Ramadan sesungguhnya pada hari hari ganjil malam keberkahan tersebut dijanjikan untuk orang orang yang beriman. Dari kisi kisi itulah mari kita makin meningkatkan keimanan kita serta kualitas ibadah kita. Sesungguhnya ketulusan dan kesempatan itu berbanding lurus dengan kemauan serta keteguhan juga kesabaran yang kita kerjakan. Bagai pepatah tidak ada usaha yang mengkhinati hasil kecuali ada niat dan memang bukan jodoh kita.

Berserah diri atau bermujhadah hanya kepada Allah SWT, serta meminta ampunan atas dosa dosa serta kesalahan yang kita kerjakan dan lakukan serta, berdoa juga bersungguh-sungguh berkeingin kuat untuk tak mengulanginya lagi. Bertaubat dengan sebaik-baiknya taubat dengan ketulusan hanya mengharap ridha serta ampunan dari Allah SWT.

Makin khusyu dalam mengerjakan ibadah dan menambah porsi berzikir juga ibadah ibadah pendek jika memang waktu kita berbentur dengan pekerjaan. Makin membiasakan berdzikir dalam hati agar saat apapun kita tetap senantiasa mengingat Allah SWT. Selalu mengusahakan menepati shalat selelah adzan agar dipermudah semua keinginan. Sesungguhnya shalat tersebut menjauhkan kita daripada perbuatan keji dan mungkar.

Bersedekah sebisa kita saat Ramadan juga adalah salah satu hal yang tentu dapat melengkapi dalam usaha mendapatkan malam seibu bulan. Kenapa sebisanya? karena sesungguhnya dalah harta kita ada hak milik orang lain tetapi lakukanlah setelah kita tercukupi. dari sanalah kita diingatkan agar tidak boros, tidak mubadzir atas apa yang kita beli dan gunakan. Sesungguhnya hal yang paling sempurna adalah berkecukupan. Marilah berdoa agar makin diberi keleluasaan rejeki agar dapat meningkatkan sedekah. Jika tidak ada harta sesungguhnya dengan hal hal kecil misalnya membantu membersihkan tempat wudhu atau gotong royang juga cara sedekah yang mudah.

Dekatkan diri dengan membaca AlQuran sesungguhnya didalmnya banyak ajaran ajaran yang baik. Kita tidak dituntuk untuk lancar membaca nya tetapi mengerti maknanya Allah SWT akan mengerti kekurangan kita jika memnag bacaan kita tidak sempurna, tapi tetap berusaha untuk lebih baik adalah nilai plus. Kadang dari terjemahan juga membantu kita lebih mengerti apa isi ayat yang kita baca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun