Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kasih Paham dari Laut, Lautan sampai ke Natuna Utara!

15 Maret 2022   10:40 Diperbarui: 15 Maret 2022   10:52 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar di ambil dari https://www.iasabhiyan.com/indonesias-new-north-natuna-sea-whats-name/

Selain dikarenakan cakupannya cukup luas maka dilakukan pemberian nama baru yang lebih objektif. Laut Tiongkok Selatan juga merupakan Laut terluas ke 4 dibumi yang hampir meliputi 2,9 juta kilometer. Perubahan pada nama wilayah laut di utara Kepulauan Natuna juga sekaligus penegasan wilayah Laut Teritorial serta Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia beserta  kedaulatan maritimnya.

Pada peta dan kenyataannya Laut Tiongkok Selatan ini benar benar memanjang dari kepulauan Natuna diselatan sampai Taiwan diutara , juga semua pesisir Vietnam timur dan Malaysia bagian timur serta Barat Filipina, dan tentu saja pasti terletak di arah selatan dari Republik Rakyat Tiongkok (termasuk Macau dan Hongkong). Laut ini dikenal dengan Nan Hai pada bahasa Mandarin yang artinya laut selatan, alias laut kidul.

Gambar di ambil dari https://www.iasabhiyan.com/indonesias-new-north-natuna-sea-whats-name/
Gambar di ambil dari https://www.iasabhiyan.com/indonesias-new-north-natuna-sea-whats-name/
Padahal beberapa negara tetangga yang berbatasan langsung saya nilai tidak mengajukan keberatan atas perubahan nama ini, baik itu Vietnam, Malaysia dan Brunai yang nyatanya wilayah laut mereka berbatasan lansgung dengan Laut Natuna Utara. 

Bahkan saking luasnya jika porsi paling selatan sudah diajukan pergantian menjadi Natuna Utara maka akan ada kemungkinan Vietnam atau Malaysia bahkan Filiphina bisa mengajukan nama yang lebih refresentatif dengan wilayah mereka tanpa tumpang tindih dengan Natuna Utara. Toh laut luas ini benar benar lebih banyak terletak di Asia tenggara.

Bersamaan dengan adanya sengketa Laut Tiongkok Selatan antara Pemerintah Negeri Tirai Bambu dengan sejumlah negara ASEAN termasuk akhirnya Indonesia di dalamnya, yang sebetulnya tidak ikut ikut pada pusaran sengketa ini, akan tetapi karena ada wilayah yang diakui oleh Pemerintahan Beijing melewati sebuah klaim sepihak pada sembilan garis putus putus sesuai sejarah tiongkok yang mengambil sebagian teritori kita ya mau tak mau ikut bergabung protes.

Sembilan garis putus putus yang di klaim sepihak oleh Tiongkok, menurutnya diambil dari sejarah Kekaisaran atau Dinasti sebelumnya dimasa lalu, tentu saja menjadi polemik karena otomatis melanggar  United Nations Convention on The Law of the Sea - disingkat UNCLOS pada tahun 1982 mengenai batas batas laut dimana telah disetujui oleh nyaris 160 negara di dunia. Terlebih di Tanah Air sudah di retivikasi menjadi UU Nomor 17 tahun 1985 oleh Pemerintah Indonesia. Bukan hanya hampir seluruh laut Tiongkok Selatan tapi perairan dekat kepulaian Natuna ikut di klaim, bagaimna tidak berang Pemerintah  Indonesia.

Negara Negara ASEAN yang bersengketa secara langsung adalah Vietnam, Malaysia, Brunai Darusalam, Filipina sedangkan Indonesia tidak terlibat hanya ikut tidak mengakui klaim yang tidak berdasar lantaran memakan wilayah teritori launtya.

Indonesia serta Malaysia juga Vietnam pada dasarnya masih melakukan pendekatan secara bilateral atas wilayah perbatasan laut yang masih di sengketakan di perairan Natuna Utara Ini karena belum sepenuhnya menyetujui perbatasan pada ZEE masing masing.

Walaupun ada sengketa tapi setidaknya belum sampai tahap sama sama siap perang karena masih saling protes melalui Kemenlu masing masing. Jika masih ada tangkap nelayan yang masih berlayar di perairan sengketa, kapal patroli wara wiri wajar untuk daerah sengketa. Tapi setidaknya Semua Negara ASEAN yang berkonflik setuju untuk singkirikan Tiongkok dahulu dari masalah ini.

Dengan Hadirnya Tiongkok juga akhirnya datang tamu lain yakni Amerika Serikat yang merasa berhak ikut mengamankan perairan internasional ini. Dimana para sekutu meminta kebebasan Navigasi di wilayah laut yang juga ramai ini. Bahkan juga di bentuk AUKUS sebagai pakta pertahanan baru untuk mengantisipasi langkah militer Tiongkok. AUKUS terdiri dari Australia, United Kingdom dan United States of America.

Laut ini di sengekatakan tentu karena nilai taksir Sumber Daya Alamnya yang fantastis maka siapapun yang dapat mempertahakan klaimnya akan menjadi buah manis untuk negara masing masing. Dari sanalah Pemerintah Indonesia sendiri mulai memperkuat Armada lautnya di Kepulauan Natuna yang rawan konflik kepentingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun