Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kapur

6 Januari 2022   22:21 Diperbarui: 6 Januari 2022   23:02 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku suka saat menghentak agak keras diantara kapur yang patah di gores pada papan tulis hitam, alih alih meninggalkan garis lurus tanpa putus yang ada garis parah patah yang mengores nya sejalan dengan arah aku gambarkan pada papan.

Menggambar peta dan menorehkan garis patah patah sebagai rute perjalanan saudagar dari Tiongkok ke barat. Jalur sutera. Suka saat bercerita melewati hutan, gunung,gurun dan ya hubungan multinasional itu terjalin, saya sangat cinta cerita cerita sejarah dengan gambar dan pencitraan sungguh bagi saya itu terdengar sangag realistis.

Menggambar peta di papan tulis hitam alias Board hitam lalu melukis dengan garis garis yang tersendat itu sangat menyenangkan.

Warna kapur yang kutahu ada merah, biru, kuning dan tentu putih. Biasanya warna warna itu muncul saat perpisahan kelas. Mewarnai papan menulis bait bait kata kata pelepasan, tak semua momen sih tapi pernah aku menemukan kapur berwarna itu. Sangat jarang pasti lantaran harganya mahal.

Pernah 20 tahun silam saat masih kelas 5 Sekolah dasar aku ambil dua buah kapur untuk main kucing kucingan di tanggal merah besoknya. Aku dan geman temanku ucapkanlah sebagai Kami, yang menyebutkan permainan ini mencari jejak, agak konyol memang tapi anak anak bahagia ini berusaha menjadi Geng nya Detective Conan mencari harta karun.

Satu team menjadi penjahat lainnya bsrperan sebagai detektifnya, berusaha menemukan penjahat dari jejak jejak dari anak panah yang digambar sebagai petunjuk.

Nyaris 10 tahun setelah nya ada jejak yang tersisa di sebuah jendela kayu seorang nenek tua yang mungkin tidak pernah mengecat rumahnya selama itu. Goresan yang ku yakin ditulis oleh temanku bertulis Oro dengan tanda panah. 

Persis menyalin adegan kartun itu yang tayang di tiap minggu pagi. Oro punya arti emas dalam bahasa Italia, Jika saat itu coretan kapur adalah baru? Kenapa mesti Oro? Apa episode itu tayang lagi?

Ah tak mungkin anak saat itu yang buat, bukankah tahunya mereka berkupul di rental PS, apalagi anak anak sekarang yang candu dengan gadget dan permainan daring lainnya.

Coretan itu, garis yang ditunjuk dengan goresan kapur itu, tanda panah itu ah indahnya masa sama bermain di bawah matahari, bersama dalam basah hujan dan ya begitulah masa kanak kanak tak perlu banyak menyesal. Karena sesal hanyalah milik masa muda yang poya poya,masa yang sedang asik asik serta penuh keragu-raguan.

Yah Kapur riwayatnya kini ku tak tahu apakah sudah terganti spidol dengan papan putih mengkilap sebagai boardnya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun