Mohon tunggu...
Fajar Dwiyana
Fajar Dwiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNIKOM

Seorang mahasiswa pada umumnya yang berkuliah di UNIKOM jurusan Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Muhamad Ilyas Octavian: Melangkah di Antara Lensa dan Kehidupan

8 Desember 2023   23:41 Diperbarui: 9 Desember 2023   00:30 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
linkedin.com/in/ilyasocta

Muhamad Ilyas Octavian, lahir pada 21 Oktober 1997, adalah seorang pria bersemangat dari Bandung yang mengejar kehidupan yang unik sebagai seorang fotografer dan pekerja di perusahaan BUMN. Kecintaannya pada fotografi bukan hanya sekadar hobi, tetapi telah menjadi bagian integral dari kehidupannya. Dari kesenangan dalam menangkap momen-momen penting dalam pernikahan, tunangan, hingga acara perusahaan, Ilyas telah membentuk jejak yang memukau dalam industri fotografi.

Menggabungkan bakatnya sebagai fotografer dengan keahlian profesionalnya di PT. Adhi Karya (Persero) Tbk., Ilyas berhasil membangun karir yang memuaskan di kedua bidangnya. Awalnya, fotografi bagi Ilyas hanyalah sebuah kegemaran, tetapi seiring waktu, kecintaannya terhadap lensa dan kreativitasnya berkembang, membawanya menuju keberhasilan yang tak terduga.

Menelusuri perjalanan karirnya, Ilyas berbagi kisahnya tentang menemukan titik spesialisasinya dalam fotografi pernikahan. Dengan lebih dari 80% pekerjaannya berkaitan dengan momen-momen bahagia ini, dia berhasil menangkap dan mengabadikan kebahagiaan di balik setiap perayaan pernikahan yang dia tangani.

Namun, kecintaannya pada fotografi tidak hanya terbatas pada acara-acara tradisional. Ilyas juga menikmati momen-momen yang unik dalam acara-acara gathering perusahaan seperti acara TELKOM atau perpajakan. Pengalaman-pengalaman ini bukan hanya memberinya peluang untuk mengasah keterampilannya, tetapi juga membukakan pintu pada kesempatan-kesempatan yang mengasyikkan di luar fotografi pernikahan.

Untuk mewujudkan visinya dalam fotografi, Ilyas memulai sebuah brand fotografi yang bernama Nema Photography (Instagram : @nema_photography.id). Dengan fokus pada fotografi pernikahan, Nema Photography telah menciptakan jejak yang mengesankan dan menyuguhkan karya-karya yang memesona. Selain itu, ia juga mendirikan Silene Graduation (Instagram : @silenegraduation), yang merupakan brand khusus untuk fotografi dalam acara wisuda. Dengan memisahkan keduanya dalam platform media sosial, Ilyas berhasil menata feed Instagramnya secara apik, memamerkan keahlian dan keunikan dari setiap jenis fotografi yang ia tawarkan.

Namun, di balik kesuksesan yang memancarkan cahaya, Ilyas juga merasakan tantangan. Pandemi Covid-19 menjadi ujian berat bagi bisnis fotografi dan usaha-usahanya. Penurunan aktivitas pernikahan dan acara sosial membuatnya harus menyesuaikan harga dan strategi bisnisnya. Namun, dengan ketekunan dan kreativitas, Ilyas berhasil bertahan, memutar arah, dan menemukan cara untuk terus menginspirasi melalui karyanya.

Kesibukannya tidak hanya terbatas pada dunia fotografi. Sebagai seorang profesional di PT. Adhi Karya (Persero) Tbk., Ilyas juga membagi waktu antara pekerjaan kantornya dan fotografi. Mengatur waktu menjadi tantangan tersendiri baginya, terutama ketika harus bekerja di luar kota. Namun, dengan bantuan tim freelance-nya dan manajemen waktu yang baik, ia berhasil menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan hobinya.

Tak hanya itu, kisah hidupnya juga melibatkan peran yang penuh makna sebagai seorang suami dan ayah. Meski kesibukannya seringkali memakan waktu, Ilyas berusaha memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Meskipun terkadang sulit untuk menyempatkan waktu berkualitas bersama keluarga, ia terus berupaya menjaga hubungan yang erat dengan istri dan anaknya.

Perjalanan Ilyas juga penuh dengan momen-momen yang membangkitkan semangatnya kembali dalam dunia fotografi. Dari kebosanan hingga kembali terinspirasi oleh hasil kerjanya sendiri, Ilyas telah menemukan motivasi dalam setiap bidikan kameranya.

Namun, dalam perjalanan fotografi, Ilyas juga menemui tantangan saat bekerja dalam situasi yang kurang ideal. Sebagai contoh, menghadapi momen ketika para tamu di sebuah acara pernikahan tak mengindahkan instruksi untuk tidak mengganggu pengambilan gambar. Hal seperti ini menuntutnya untuk tetap tenang dan fleksibel dalam menghadapi situasi yang tidak terduga.

Tidak hanya memiliki semangat yang kuat dalam pekerjaannya, Ilyas juga memberikan perhatian khusus pada kepuasan pelanggannya. Meskipun terkadang ada ketidakberuntungan dalam pengambilan footage, Ilyas selalu berusaha untuk berkomunikasi secara terbuka dengan kliennya dan menjelaskan alasan di balik setiap kejadian.

Dalam keterbatasan dan rintangan yang dia alami, Ilyas memiliki pandangan positif tentang masa depan industri fotografi. Pandemi Covid-19 membuka pintu bagi fotografer baru, memicu pertumbuhan baru dalam industri yang kompetitif ini. Meskipun demikian, dia tidak tergoda untuk menilai secara negatif, melainkan melihat hal ini sebagai kesempatan untuk terus tumbuh dan berkembang dalam bidangnya.

Melalui wawancara, Ilyas juga membagikan potongan kehidupan pribadinya yang mencakup dinamika hubungan keluarga dan perannya sebagai seorang ayah. Meskipun kesibukannya terkadang menghalangi waktu berkualitas bersama keluarga, Ilyas selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi mereka.

Menjaga semangat dan keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi adalah tantangan nyata bagi Ilyas. Namun, semangatnya yang tak pernah padam, cintanya pada fotografi, dan komitmennya terhadap keluarganya menjadi landasan yang kuat dalam menjalani setiap aspek kehidupannya.

Kisahnya tidak hanya menginspirasi dalam bidang fotografi, tetapi juga memberikan pelajaran tentang ketekunan, ketahanan, dan dedikasi yang diperlukan dalam meniti karir dan hidup yang memuaskan.

Dibalut dengan semangat yang tidak terpadamkan, Muhammad Ilyas Octavian terus melangkah di antara dunia fotografi dan kehidupannya, menciptakan jejak yang memesona dan menginspirasi bagi mereka yang mengenalnya.

Sebagai penutup dari perbincangan yang menginspirasi ini, beliau juga menyampaikan bahwa sebagai pria, tidaklah penting memiliki pekerjaan tetap, namun yang lebih penting adalah untuk tetaplah berpenghasilan. Dan juga Ilyas mengingatkan bagi para pembaca yang sedang mengejar passion-nya, agar terus semangat dan harus terus dikembangan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun