Mohon tunggu...
Fajar Prihattanto
Fajar Prihattanto Mohon Tunggu... Guru - Penulis ide dan pengalaman

Guru seni rupa, pembuat karya seni (gambar, lukis, film, musik), youtuber, dan penyelam keheningan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Catatan Workshop Mahadaya Suwung Wonogiri

9 Januari 2020   10:53 Diperbarui: 9 Januari 2020   16:57 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LATAR BELAKANG

Sebelum menyelenggarakan workshop Mahadaya Suwung di Wonogiri, setiap malamSabtu dan malam Minggu rumah saya digunakan untuk menggembleng keilmuan tenaga dalam, pernafasan, kanuragan, kesaktian, dan kebatinan dari dua perguruan yang saya ikuti sebelumnya. Dua perguruan tersebut semakin lama semakin berkurang dan vakum, terhitung latihan terakhir jumlahnya kalau tidak salah hanya tinggal 8 orang. 

Setelah saya, istri, dan salah satu teman (Mas Marjuki) mengikuti workshop Mahadaya Suwung di Surakarta pada tanggal 23-24 Februari 2019, saya membagikan berbagai wedharan yang sudah saya catat sebelumnya. Teman-teman saya juga penasaran untuk mengukur LOC (level kesadaran) dan mempraktikan meditasi-meditasi Mahadaya Suwung. 

Dua perguruan yang memang sebelumnya sudah semakin berkurang pesertanya secara berangsur-angsur semakin vakum. Namun selang beberapa minggu beberapa teman kembali ke rumah saya untuk sekedar meditasi bersama setiap Sabtu malam dari jam 21.00 --pagi. 

Lama kelamaan saya berpikir, jika hanya meditasi bersama saja tentu teman-teman saya akan bosan, untuk itulah kegiatan kami kembangkan dengan latihan mengukur LOC menggunakan digital dan muscle test, membahas wedharan-wedharan Guru Setyo Hajar Dewantoro (SHD), mengukur 4 lapisan tubuh, dan sketsa energi. 

Biasanya hasil yang muncul di antara saya dan teman-teman ketika awal latihan selisih 50-300, namun semakin lama semakin mendekati kesamaan dan setelah ditanyakan kepada SHD semakin tinggi tingkat akurasinya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Seusai meditasi pada suatu malam, Mas Parjono, salah satu teman yang meditasi di rumah saya mendapatkan gambaran tentang beberapa hal, salah satunya tentang kemungkinan SHD akan mengisi workshop di Batuwarno. Setelah itu saya tanyakan kepada SHD, beliau menjawab bahwa gambaran itu benar hasil tuntunan Guru Sejati. Sehingga kami segera menyusun berbagai rencana terkait dengan workshop tersebut. Untuk memberikan gambaran awal tentang workshop yang akan kami selenggarakan, kami membuat konsep bahwa wedharannya adalah tingkat dasar, yaitu tentang mengenal Diri Sejati. Untuk itu saya membuat tema "Menerapkan Lakon Dewa Ruci pada Kehidupan Abad 21". 

Selain itu, untuk melatih ketajaman kami dalam mengukur LOC, kejernihan 4 lapisan tubuh, dan sketsa energi maka kami putuskan bahwa setiap peserta akan mendapatkan hasil kalibrasi LOC, 4 lapisan tubuh, dan sketsa energi pra serta pasca workshop. Hal itu juga menjadi salah satu daya tarik workshop perdana kami. Setelah itu kami berlatih lebih intensif melakukan kalibrasi, scan, dan menilaikannya kepada SHD sehingga akurasinya semakin meningkat sampai 90%. Yang melakukan kalibrasi LOC dan 4 lapisan tubuh adalah Mas Parjono, sedangkan saya membuat sketsa energi.

Workshop terselenggara pada tanggal 1 Desember 2019 pukul 10.30 -- 16.00 dengan jumlah peserta 45 orang. Kegiatan diawali penjelasan panitia, meditasi bersama, tanya jawab, wedharan, meditasi kedua, dan seterusnya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
INTI WEDHARAN

Berikut ini saya tuliskan beberapa catatan tentang materi wedharan SHD pada workshop tersebut. Namun dikarenakan sebagai panitia yang harus mengurusi berbagai macam hal, khususnya sketsa energi, maka apa yang saya tulis ini hanya berdasarkan apa yang saya ingat dan pahami saja. Tentu ada beberapa hal yang tidak lengkap atau perbedaan kalimat-kalimat yang diucapkan SHD.

Dewa Ruci adalah Diri Sejati, Guru Sejati, Ingsun, Nur Muhammad, Hati Nurani, Roh Kudus, jiwa yang paling essensi/inti di dalam setiap diri manusia. Meskipun tidak disadari, Guru Sejati selalu menuntun manusia menuju kepada kesejatian, kebenaran, kebaikan, pencerahan, dan pertumbuhan jiwa, namun sering diabaikan dan ditentang oleh manusia. 

Salah satu contoh nyata adalah kehadiran dan pertemuan semua peserta pada kegiatan workshop tersebut. Guru Sejatilah yang menuntun, menumbuhkan niat dan menggerakkan pikiran serta tubuh fisik peserta untuk menghadiri kegiatan workshop tersebut.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
"Salah satu cara termudah mengukur tingkat ketersambungan kita dengan Tuhan (yang mempribadi), Dewa Ruci, atau Diri Sejati adalah durasi kebahagiaan yang kita rasakan pada setiap harinya. Jika dalam sehari kita tidak galau, atau setidaknya galau hanya 2 detik, berarti bisa dikatakan bahwa ketersambungan dengan Diri Sejati masih aman, namun jika dalam sehari kita galau, sedih, marah, emosi, dendam, sampai hitungan menit bahkan jam, maka dapat dipastikan keterhubungan kita dengan Diri Sejati sedang rendah". 

Kebahagiaan sejati berbeda dengan kebahagiaan yang tidak sejati. Kebahagiaan sejati terus memancar dari dalam diri, terlepas apapun kejadian yang sedang dialami, sedangkan kebahagiaan yang tidak sejati masih terpengaruh oleh kenyataan sedang dialami, kejadian-kejadian di luar diri manusia.

Pertanyaan menarik disampaikan oleh 2 peserta yang intinya adalah bagaimana membedakan tuntunan Guru Sejati dengan tuntunan entitas bawah atau pikiran, karena mereka sering merasa sudah mengikuti tuntunan Guru Sejati/Hati Nurani, namun hasilnya malah tidak baik. 

SHD menjelaskan bahwa untuk menentukan suatu rasa teh yang ternikmat, perlu dilakukan latihan secara terus menerus untuk merasakan berbagai jenis rasa teh. Demikian juga dengan mengikuti tuntunan Guru Sejati, harus selalu melatih diri untuk mengikuti tuntunan dari hati yang paling dalam. 

Dari pengalaman pribadi dan penjelasan yang pernah saya dapatkan, hal itu bisa juga dilakukan dengan meminta tolong orang yang lebih mampu untuk mengonfirmasinya. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Semua orang menginginkan kebahagiaan sejati. Kebahagiaan sejati dapat tercapai jika jiwa dikembalikan pada fitrahnya, yaitu kemurnian 4 lapisan tubuh, yaitu tubuh energi, emosi, karma, dan pengetahuan. Kejernihan tubuh energi dapat dicapai dengan membersihkan diri dari berbagai parasit energi, energi negatif yang berasal dari makhluk-makhluk entitas bawah. Kejernihan tubuh karma dapat dicapai dengan selalu berhati-hati agar tidak berbuat sesuatu yang bertentangan dengan Hukum Kasih Murni. 

Kejernihan tubuh emosi dapat dicapai dengan selalu menjaga hati agar bisa menerima, mensyukuri, memaafkan diri sendiri-siapapun, dan mengikhlaskan semua hal yang terjadi. Kejernihan tubuh pengetahuan dapat dicapai dengan menjaga pikiran dari ilusi. Cara menghindari ilusi adalah selalu bersikap netral terhadap semua pengetahuan atau pemahaman. 

Tidak mudah percaya, dan tidak mudah menolak sebelum Guru Sejati mengonfirmasinya sebagai sebuah kebenaran agar pikiran tidak terlalu banyak ilusi. Ilusi adalah suatu hal yang diyakini, namun sebenarnya tidak sesuai realita. 

Jika ke 4 lapisan tubuh terlanjur kotor, manusia dianugerahi kemampuan untuk mengurangi atau membersihkannya, yaitu dengan meditasi air suci, api suci, cahaya suci, dan mahadaya.

SHD juga menceritakan pengalamannya ketika melakukan perjalanan ke Eropa. "Saya telah membiasakan diri untuk selalu patuh dan pasrah total terhadap apa yang menjadi perintah dan larangan Guru Sejati. 

Saya ke Eropa kemarin juga hanya menuruti tuntunan Guru Sejati. Ketika saya memutuskan ke Eropa, saya tidak tahu harus ngapain di sana, pokoknya berangkat saja karena memang Guru Sejati membimbing saya untuk ke sana. 

Jadi di sana itu saya hanya menunggu perintah Guru Sejati, disuruh ke kanan ya ke kanan, ke kiri ya ke kiri. Misalnya salah satu tuntunan Guru Sejati menyuruh saya harus mengunjungi sebuah gereja. 

Ternyata sesampainya di sana saya baru mendapatkan pemahaman bahwa gereja tersebut telah lama disusupi kuasa gelap sehingga saya harus segera membantu menyelaraskannya."

Kekuatan atau power energi itu sangat penting untuk terus ditingkatkan, karena keberhasilan pembersihan, pemberkatan, penyelarasan tempat, membantu penyembuhan, atau melawan kekuatan gelap sangat ditentukan oleh kekuatan energi. Pada salah satu sesi akhir workshop SHD memandu peserta untuk membangkitkan kundalini di dalam dirinya.

SHD menyampaikan bahwa sebenarnya essensi semua agama adalah mengajak penganutnya menuju pencerahan, kemurnian jiwa, berserah diri dan taat kepada Tuhan. Tuhan sesuai pengetahuan sejati mengasihi dan memberikan kesempatan yang sama kepada semua manusia tanpa membedakan warna kulit, bangsa, suku, agama, gender, dan hal-hal lainnya untuk mencapai kemurnian jiwa, pencerahan dan kebahagiaan sejati. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
KEJADIAN UNIK

Pada salah satu sesi setelah meditasi terjadi hal yang unik, yaitu salah satu peserta mengalami trance. SHD menjelaskan bahwa hal itu berkaitan dengan peristiwa yang terjadi pada tempat itu pada tahun 1965. Arwah dari dimensi 4 yang mengakibatkan peserta trance tersebut membenarkan. Setelah SHD melakukan pemberkatan, arwah tersebut berterima kasih dan lepas, naik ke dimensi di atasnya. 

Berkaitan dengan itu, salah satu peserta lainnya juga mengungkapkan bahwa ketika meditasi melihat banyak sosok yang meminta pertolongan. Peserta yang mengalami trance tersebut mengaku, bahwa dia sangat mudah termasuki arwah, leluhur, dan entitas bawah. 

Sebelum menjawab, SHD meminta peserta lain yang memiliki ketajaman mata batin untuk melihat tubuh energi peserta yang mudah trance tersebut. Salah satu peserta menjelaskan bahwa memang ada rongga yang besar pada tengkuk peserta yang dimaksud. 

SHD menjelaskan bahwa struktur tubuh atau energi proteksi diri setiap orang berbeda-beda, peserta tersebut merupakan salah satu contoh orang dengan energi proteksi diri yang banyak rongganya. Sehingga ketika itu SHD segera melakukan penataan, membantu mengurangi rongga-rongga tersebut. 

SHD juga menyarankan bahwa peserta tersebut tidak mudah memberikan pemberkatan, sebaiknya sebelum melakukan pemberkatan (bantuan untuk menaikkan dimensi) kepada jiwa-jiwa tertentu harus ditanyakan pada Guru Sejati terlebih dahulu, karena jika power tidak kuat akan berdampak kurang baik.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
KUTIPAN-KUTIPAN

Jangan pernah mimpi merasakan kebahagiaan sejati, jangan pernah berkhayal mendapatkan surga yang nyata, kalau Anda tidak menyiapkan sebabnya.

Kalau Anda mau meraih surga yang nyata, meraih kebahagiaan dan kedamaian, faktor utamanya yaitu jiwa Anda sendiri yang dimurnikan.

Belajar spiritual itu bukan belajar menjadi orang yang percaya, tetapi belajar menjadi orang yang "nyekseni", orang yang menyaksikan.

Yang membuat kita berbeda itu bukan agama dalam artian essesial, tapi pikiran-pikiran orang yang menganggap bahwa agama itu sebagai sebuah kotak. Anda mau sebut itu Atman, Nur Muhammad,  Roh Kudus, Diri Sejati, bedanya apa? Sehingga tidak ada peperangan atas nama agama. Kita bisa guyub rukun.

Agama di KTPnya beda-beda, tetapi ketika kita hening bersama, rasanya sama apa ndak? Sama. Surganya nyata. Tuhan itu tidak diskriminatif.

Yang membuat Tuhan diskriminatif itu pikiran manusia sendiri.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Demikianlah Workshop Mahadaya Suwung Wonogiri berjalan dengan lancar. Pada akhir kegiatan panitia menyampaikan penjelasan tentang hasil kalibrasi dan sketsa energi yang akan diterima semua peserta. Tingkat pemahaman dan penerimaan para peserta terhadap materi-materi workshop tentu saja berbeda-beda. 

Namun sejauh yang bisa saya dapatkan jawaban dari mereka, para peserta mengaku puas karena mendapatkan pengalaman dan pemahaman baru, juga perasaan "plong", damai, lega dan bahagia. Hal itu sangatlah wajar, sesuai kalibarsi yang kami lakukan, LOC pra workshop semua peserta adalah 200 (terendah)-975 (tertinggi), setelah workshop meningkat menjadi 700-1000.

Berikut adalah video dokumentasi Workshop Mahadaya Suwung Wonogiri :


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun