Mohon tunggu...
Fajar Mahdi
Fajar Mahdi Mohon Tunggu... Psikolog - typing.......

nulis ini, nulis itu, nulis semuanya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Budiman yang Tak Lagi Budiman

21 Agustus 2023   10:04 Diperbarui: 21 Agustus 2023   10:11 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budiman Sudjatmiko. Di kalangan aktivis mahasiswa, namanya begitu berkibar. Ia dianggap suhu dari pergerakan aktivis nasional. Kisahnya banyak diceritakan saat diskusi maupun seminar.

Budiman memang salah satu aktivis 98 yang moncer. Bersama aktivis lain sekelas Adian Napitupulu, ia sukses menjadi magnet setiap pergerakan. Kisahnya kerap menjadi pelecut semangat anak-anak saat melakukan demo. Tak takut pada apapun demi berjuang membela suara rakyat.

25 tahun pasca reformasi, Budiman selalu menjadi kunci. Banyak orang mengaku aktivis, tapi tak pernah ada yang sehebat Budiman. Bahkan teman kampus saya sangat mengidolakan. Katanya, kalau sudah lulus ia ingin ke Jakarta dan mengabdi pada Budiman.

Nama Budiman moncer usai peristiwa 98. Ketua Partai Republik Demokratik (PRD) itu selalu berada di barisan terdepan melawan tirani Orde Baru yang begitu mengerikan waktu itu. Saking vokalnya, Budiman menjadi korban penculikan oleh para tentara.

Nama Prabowo Subianto juga tenar saat peristiwa 98. Ia diduga kuat, menjadi motor penculikan para aktivis, salah satunya Budiman. Budiman masih untung, karena ia masih bisa berumur panjang. Belasan atau mungkin puluhan teman aktivis Budiman yang lain, sampai saat ini tak diketahui keberadaannya. Hilang bak ditelan bumi.

Peristiwa kelam masa peralihan Orde Baru itu masih menjadi misteri. Negara mengakui, terjadi pelanggaran HAM berat saat itu. Dan nama yang terseret dalam peristiwa itu adalah Prabowo Subianto. Mantan Danjen Kopassus yang juga menantu Presiden Soeharto itu juga dipecat dari ABRI karena terbukti terlibat dalam peristiwa penculikan para aktivis pro demokrasi.

Salah satu mahasiswa yang diculik, disiksa dan nyaris tewas itu adalah Budiman Sudjatmiko.

Tapi peristiwa kelam itu sepertinya tak membuat Budiman membenci Prabowo. Justru saat ini, Budiman berada di barisan Prabowo. Mendukungnya menjadi presiden.

Sontak manuver Budiman ini membuat geger dunia aktivis nasional. Para sahabat Budiman yang dulu pernah merasakan kejamnya penculikan angkat suara. Mereka marah dan mengecam manuver politik Budiman. Cap penghianat kini dilabelkan padanya.

Tapi biarpun anjing menggonggong, Kafilah tetap berlalu. Budiman tak pernah menggubris keributan itu. Ia tetap enjoy dan semakin mantab mendukung Prabowo. Buktinya, dia hadir di Medan bersama aktivis 98 lainnya. Mereka menggelar deklarasi relawan dan mendukung pak Menhan. Terbaru, ia mendeklarasikan relawan untuk mendukung Prabowo sebagai capresnya di Semarang.

Budiman dalam beberapa kesempatan mengatakan, ia tak dendam pada Prabowo. Meski diperlakukan sadis, meski teman-temannya hilang tragis, dia tak menggubris. Sekarang, Prabowo sudah dianggapnya sebagai pahlawan. Orang hebat yang harus didukung jadi presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun