Mohon tunggu...
Fajar Mahdi
Fajar Mahdi Mohon Tunggu... Psikolog - typing.......

nulis ini, nulis itu, nulis semuanya

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Dari Pendopo", Anies Kibuli Kita Semua

16 Desember 2021   17:46 Diperbarui: 16 Desember 2021   17:59 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan Anies Baswedan namanya kalau tidak pandai ngibul. Sejak nyalon jadi gubernur, Anies sudah bermain retorika demi memanipulasi fakta dan kenyataan di Jakarta. Anehnya, masyarakat percaya saja dengan kibulannya. Akhirnya, dia sukses jadi gubernur Jakarta. Mengalahkan Ahok yang waktu itu menjadi idola.

Setelah menjabat pun, kibulan-kibulan Anies masih terus menggema. Program rumah DP 0 persen sampai program OKE OCE yang sampai sekarang nggak jelas hasilnya. Belum lagi kibulan Anies soal kelebihan bayar, lem aibon, Formula E, hingga sumur resapan yang bikin remuk jalanan Ibu Kota.

Tapi sepertinya Anies menikmatinya. Soalnya, dia nggak pernah berhenti ngibul dalam setiap kegiatannya. Program youtube terbaru Anies 'Dari Pendopo' juga isinya bualan semua.

Klaim-klaim sepihak disampaikan Anies dalam video berdurasi 20 menit 04 detik berjudul Buat Jauh Jadi Dekat itu. Seolah-olah, prestasi mentereng yang disampaikan adalah hasil kerja kerasnya. Padahal mayoritas, isinya bualan semua.

Nggak percaya, coba kita cek faktanya.

Dalam video, Anies dengan bangga mengatakan berhasil memenuhi kebutuhan air bersih warga Kepulauan Seribu. Dengan congkaknya, ia menyebut sejak dulu sampai tahun 2018, masyarakat di sana kesulitan air bersih. Selama itu, mereka hidup dengan mengkonsumsi air payau yang belum memenuhi standar air minum. Mereka juga harus datang ke tempat penampungan pakai ember, karena katanya tidak ada pipa yang menyalurkan sampai ke rumah-rumah warga.

Lalu Anies mengatakan saat ini air bersih di Kepulauan Seribu sudah berhasil ia wujudkan. Dirinya mengklaim, telah membuat Seawater Water Reverse Osmosis (SWRO) atau penyulingan air laut jadi air bersih di sana. Ia menegaskan, bahwa itu adalah hasil kerja kerasnya sendiri.

Tapi coba cek di internet. Program SWRO sebenarnya bukan semuanya hasil kerja Anies. Jauh sebelum Anies jadi gubernur, Kementerian PUPR sudah membuat fasilitas itu di Kepulauan Seribu. Sejak 2013, program itu sudah ada. Cek jurnal penelitian Ahmad Cahyadi dkk yang berjudul Adaptasi Masyarakat Terhadap Keterbatasan Sumberdaya Air di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. Dalam jurnal ilmiah itu, disebutkan teknologi SWRO sudah dibangun di Pulau Pramuka.

Cek pula berita Gatra tahun 2017 tentang Kementerian PUPR yang membangun SWRO di pulau Untung dan Pulau Tengah. Program itu dibangun pada 2013-2015 dengan anggaran dari APBN.

Tapi dalam video Dari Pendopo, Anies mengklaim bahwa program air bersih di Kepulauan Seribu adalah hasil kerja kerasnya selama jadi gubernur. Sungguh kibulan yang manis, dengan tutur bahasa yang lamis.

Soal listrik di Kepulauan Seribu. Anies dengan bangga mengatakan telah berhasil menerangi daerah itu selama 24 jam. Ia mengatakan, sejak dulu sampai 2018, listrik belum menerangi Kepulauan Seribu selama 24 jam. Sekarang semuanya terang benderang, karena dia telah melakukan program listrikisasi berupa instalasi kabel listrik bawah laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun