Mohon tunggu...
Muhammad Faiz Rivaldi
Muhammad Faiz Rivaldi Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi S-1 Universitas Pamulang

enthusiast photography

Selanjutnya

Tutup

Music

KIDS DAY: JKT48 Special Theater Kids Show - Komunikasi Efektif Melalui Hiburan Anak

28 April 2025   16:30 Diperbarui: 28 April 2025   18:38 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JKT48 (Sumber :https://x.com/officialJKT48) 

JKT48, idol group asal Indonesia yang telah berkiprah sejak 2011, kembali menyelenggarakan acara spesial bertajuk "KIDS DAY: JKT48 Special Theater Kids Show". Acara yang diselenggarakan di JKT48 Theater, FX Sudirman Jakarta ini menunjukkan bagaimana sebuah grup idol mampu mengadaptasi konten mereka untuk menyasar target audiens yang berbeda, khususnya anak-anak. Fenomena ini menarik untuk dikaji dari perspektif ilmu komunikasi, terutama dalam konteks komunikasi massa dan komunikasi antar generasi.

Pertunjukan KIDS DAY JKT48 menerapkan beberapa elemen penting dalam ilmu komunikasi. Pertama, mereka melakukan penyesuaian pesan (message adaptation) di mana lagu-lagu yang biasanya ditampilkan untuk penggemar dewasa, dimodifikasi agar lebih sesuai dengan penonton anak-anak. Hal ini sejalan dengan konsep "audience analysis" dalam komunikasi massa, di mana komunikator perlu memahami karakteristik audiens mereka.

JKT48 juga menerapkan komunikasi non-verbal melalui kostum yang lebih colorful, koreografi yang lebih sederhana, dan ekspresi yang lebih ekspresif. Menurut teori komunikasi, sekitar 70% komunikasi manusia sebenarnya terjadi melalui saluran non-verbal, dan JKT48 memaksimalkan hal ini dalam pertunjukan mereka untuk anak-anak.

Berbeda dengan pertunjukan reguler, KIDS DAY JKT48 menciptakan lebih banyak momen interaktif dengan audiens. Para member JKT48 tidak hanya tampil, tetapi juga mengajak anak-anak untuk berpartisipasi dalam permainan sederhana dan bernyanyi bersama. Dari sudut pandang komunikasi, ini adalah penerapan dari "two-way communication model" yang memungkinkan terjadinya pertukaran pesan yang lebih dinamis.

Pola interaksi semacam ini sangat penting dalam komunikasi dengan anak-anak. Dr. Maria Montessori, pakar pendidikan anak, pernah menyatakan bahwa anak-anak belajar paling efektif melalui partisipasi aktif dan pengalaman langsung. Pertunjukan KIDS DAY JKT48 memberikan platform bagi anak-anak untuk belajar berinteraksi sosial sambil menikmati hiburan. 

JKT48 tidak hanya menyajikan hiburan semata dalam pertunjukan khusus anak-anak ini. Beberapa segmen pertunjukan disisipi dengan pesan-pesan edukatif tentang pentingnya persahabatan, kerja sama, dan rasa percaya diri. Ini adalah implementasi dari konsep "edutainment" (education + entertainment) yang semakin populer dalam strategi komunikasi modern untuk anak-anak.

Dalam pandangan ilmu komunikasi, edutainment merupakan metode yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan kompleks kepada audiens muda. Penelitian dalam bidang psikologi komunikasi menunjukkan bahwa informasi yang dikemas dalam bentuk hiburan memiliki tingkat retensi lebih tinggi dibandingkan penyampaian informasi secara langsung.

Melalui akun media sosial resmi JKT48 (@officialJKT48), informasi mengenai KIDS DAY disebarluaskan ke khalayak yang lebih luas. Hal ini merupakan implementasi dari "media convergence" dalam ilmu komunikasi, di mana platform tradisional (pertunjukan langsung) diintegrasikan dengan platform digital (media sosial).

Strategi komunikasi multi-platform ini memungkinkan pesan JKT48 menjangkau tidak hanya anak-anak yang hadir di theater, tetapi juga orangtua dan calon penonton di berbagai lokasi. Ini sejalan dengan konsep "networked communication" yang menjadi ciri khas era digital saat ini.

Meskipun tampak sukses, penyelenggaraan KIDS DAY JKT48 juga menghadapi tantangan komunikasi, khususnya dalam menjembatani perbedaan generasi. Para member JKT48 yang mayoritas berusia remaja hingga dewasa muda perlu menyesuaikan gaya komunikasi mereka agar dapat terhubung dengan anak-anak.

Dari perspektif teori komunikasi, ini adalah contoh nyata dari "code-switching" di mana komunikator mengubah gaya bahasa, intonasi, dan perilaku komunikasi mereka sesuai dengan konteks audiens. Kemampuan melakukan adaptasi komunikasi semacam ini menjadi keterampilan penting di era konvergensi media saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun